Identifikasi potensi wilayah untuk pengembangan kepariwisataandi kabupaten sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Jawa Tengah yang mempunyai potensi pariwisata yang beraneka ragam mulai dari potensi wisata alam, budaya, maupun sejarah. Pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan daerah perlu ditingkatkan secara terencana,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Utomo, Prihatin Joko (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_16021
042 |a dc 
100 1 0 |a  Utomo, Prihatin Joko  |e author 
245 0 0 |a Identifikasi potensi wilayah untuk pengembangan kepariwisataandi kabupaten sukoharjo 
260 |c 2011. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/5/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/7/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/20/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16021/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
520 |a Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Jawa Tengah yang mempunyai potensi pariwisata yang beraneka ragam mulai dari potensi wisata alam, budaya, maupun sejarah. Pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan daerah perlu ditingkatkan secara terencana, terarah terpadu dan efektif melalui suatu strategi pengembangan yang baik. Identifikasi potensi wilayah merupakan salah satu upaya untuk menggali potensi kepariwisataan. Penelitian ini berjudul Identifikasi Potensi Wilayah Untuk Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten Sukoharjo". Pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Sukoharjo kurang dilakukan secara optimal dikarenakan keterbatasan sumber dana dan kemampuan sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kepariwisataan di setiap Kecamatan. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dari setiap kecamatan dan instansi terkait maupun hasil penelitian sebelumnya dan didukung dengan pengamatan lapangan. Analisis potensi kepariwisataan menggunakan analisis overlay ( tumpangsusun), sedangkan strategi dan arah pengembangan kepariwisataan disusun melalui analisis SWOT (Strenghs, Weaknesses, opportunities, threaths) potensi kepariwisataan di Kabupaten Sukoharjo dilihat dari 4 faktor (1) Potensi obyek/daya tarik wisata, (2) Potensi industri pariwisata, (3) Potensi sarana transportasi, (4) Potensi penyediaan tenaga kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah yang mempunyai potensi obyek/daya tarik wisata berpotensi tinggi adalah Kecamatan Mojolaban, untuk wilayah berpotensi sedang meliputi Kecamatan Kartasura dan Grogol, serta wilayah berpotensi rendah adalah Kecamatan Bulu dan Bendosari. Potensi industri pariwisata tinggi Kecamatan Kartasura, wilayah yang berpotensi sedang ada di Kecamatan Bendosari dan wilayah yang berpotensi rendah Kecamatan Bulu, Bendosari dan Mojolaban.Potensi sarana transportasi tinggi meliputi kecamatan Kartasura, wilayah potensi ada di Kecamatan Grogol dan Bulu, dan wilayah yang berpotensi rendah Kecamatan Bendosari dan Mojolaban. Wilayah yang berpotensi tinggi untuk potensi tenaga kerja adalah Kecamatan Kartasura, untuk wilayah berpotensi sedang meliputi Kecamatan Grogol serta wilayah yang berpotensi rendah adalah Kecamatan Bulu, Mojolaban dan Bendosari. Dari penilaian potensi berbagai faktor pendukung kepariwisataan tersebut, klasifikasi potensi wilayah pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Sukoharjo dapat dibedakan menjadi 3 yaitu wilayah pengembangan kepariwisataan berpotensi tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan penelitian ini ternyata dari 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Sukoharjo, 3 kecamatan memiliki potensi kepariwisataan yang kurang baik yaitu Kecamatan Bendosari, Bulu dan Mojolaban. Arahan pengembangan kepariwisataan yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo meliputi pengembangan produk wisata, pemasaran wisata dan kelembagaan. Arahan pengembangan produk wisata didasarkan pada pembangunan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kabupaten Budaya yang memiliki banyak situs sejarah. Pemasaran pariwisata dikoordinasikan dengan pemasaran regional maupun nasional. Pembentukan lembaga pengelola pariwisata selain membantu bagi pelaksanaan pengembangan kepariwisataan tingkat daerah, juga untuk antisipasi perkembang pariwisata di masa yang akan datang. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BL Religion 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/16021/ 
787 0 |n E100050032 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/16021/  |z Connect to this object online