Gambaran Tingkat Kecemasan PAsien TB Paru Ditinjau dari Lama Konsumsi Obat TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Gemolong Sragen
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutus rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman tuberculosis. Ketidak mampuan penderita TB dalam melakukan pengobatan dapat berdampak pada timbulnya kekhawatiran penderita TB tentang keadaan...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutus rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman tuberculosis. Ketidak mampuan penderita TB dalam melakukan pengobatan dapat berdampak pada timbulnya kekhawatiran penderita TB tentang keadaan dirinya. Timbulnya perasaan takut yang dialami penderita TB yang disebabkan oleh ketidak mampuan mereka menjalankan pengobatan TB dengan baik akan menimbulkan kecemasan dalam diri penderita TB. Salah satu faktor pencetus kecemasan adalah ancaman terhadap integritas seseorang. Hal tersebut berlaku pula kepada penderita TB yang tidak dapat melaksanakan pengobatan TB dengan baik, misalnya mengalami putus obat. Pelaksanaan pemberian obat TB di wilayah Puskesmas Gemolong ternyata belum berhasil, berdasarkan pantauan petugas P2P di tempat penelitian terdapat pasien TB yang putus obat, hal tersebut disebabkan pasien belum tahu dampak atau akibat apabila sampai putus dalam mengkonsumsi obat TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien TB paru ditinjau dari lama mengkonsumsi obat TBC paru pada pasien TB paru di wilayah Puskesmas Gemolong Sragen. Penelitiannya adalah deskriptif dengan pendekatan kuanitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TBC Paru yang melaksanakan program pengobatan TB paru, baik jangka pendek dan jangka lama yang terdaftar di Puskesmas Gemolong Sragen pada bulan Desember 2010 yaitu berjumlah 40 pasien. Sampel penelitian sebanyak 36 responden dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan tehnik kualitatif. Kesimpulan. (1) gambaran lama mengkonsumsi obat pada pasien TB paru di wilayah Puskesmas Gemolong sebagian besar adalah 4 sampai 6 bulan, (2) gambaran tingkat kecemasan pada pasien TB paru di wilayah Puskesmas Gemolong sebagian besar adalah kecemasan berat, (3) gambaran tingkat kecemasan pasien TB paru ditinjau dari lama mengkonsumsi obat TB paru pada pasien TB paru di wilayah Puskesmas Gemolong Sragen, menunjukkan bahwa pasien dengan lama berobat 0-3 bulan memiliki rata-rata kecemasan lebih tinggi dibandingkan pasien dengan lama berobat antara 4-6 bulan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/16047/1/BAGIAN_DEPAN_SKRIPSI_RATNA.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/2/BAB_SATU.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/4/BAB_DUA.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/6/BAB_TIGA.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/8/BAB_EMPAT.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/10/BAB_LIMA.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/11/Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/16047/13/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf |