Hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur pada penderita asma di balai besar kesehatah paru masyarakat (bbkpm) surakarta

Latar Belakang: Asma adalah penyakit kronis dari sistem pernapasan yang ditandai dengan serangan sesak dada, batuk dan mengi akibat obstruksi jalan nafas. Gangguan tidur sering dialami pasien asma sebagai akibat dari gejala asma nocturnal yakni terbangun di malam hari akibat sesak napas, batuk, atau...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: ARDI, M. AMRU ALVI ARDI (Author), , Isnaini Herawati, SSt. FT, M. Sc (Author), , Sugiono S.Fis.MH.Kes (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Asma adalah penyakit kronis dari sistem pernapasan yang ditandai dengan serangan sesak dada, batuk dan mengi akibat obstruksi jalan nafas. Gangguan tidur sering dialami pasien asma sebagai akibat dari gejala asma nocturnal yakni terbangun di malam hari akibat sesak napas, batuk, atau mengi, dengan banyak penderita asma mengeluhkan kantuk di siang hari, yang sering diasumsikan sebagai hasil dari asma itu sendiri, peneliti berharap bahwa memperhatikan tumpang tindih apnea tidur dan asma mungkin suatu hari menyebabkan tidur malam yang lebih baik dan kewaspadaan siang hari untuk penderita asma. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur penderita asma. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan melalui pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah peserta senam asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta, sampel peserta senam asma berjumlah 60 orang diambil melalui metode Total Sampling dengan pasien rawat jalan di poli non TB sebagai control. Kedua kelompok sampel tersebut diukur tingkat gangguan tidurnya menggunakan quisioner kemudian dianalisa dengan uji statistik. Hasil Penelitian: Hasil uji normalitas dengan kolmogorof-smirnov pada kelompok senam asma diperoleh nilai P=0,006 dan pada kelompok kontrol nilai P=0,000, maka data disimpulkan berdistribusi tidak normal, maka di uji hipotesa menggunakan Mann WhitneyTest di peroleh nilai p=0.000. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur pada penderita asma. Diharapkan akan adanya penelitian selanjutnya dengan menambah jumlah variabel guna memperluas penelitian ini. Kesimpulan: Ada hubungan senam asma dengan penurunan gangguan tidur penderita asma. ( Ditunjukkan dengan nilai p= , dimana 0,000< 0,05 ).
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16066/1/HALAMAN_DEPAN_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/2/BAB_I_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/4/BAB_II_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/6/BAB_III_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/11/BAB_IV_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/13/BAB_V_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/15/BAB_VI_pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16066/20/DAFTAR_PUSTAKA_pdf.pdf