Daya Antibakteri Infusa KulitBuah Delima Putih (Punica granatum L.) terhadap Pertumbuhan Escherichiacoli ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 secara In Vitro

Sejak zaman dahulu, delima banyak digunakan untuk pengobatan di berbagai suku bangsa. Sebagai obat tradisional. Dalam dunia pengobatan herbal di Indonesia, buah delima putih (Punica granatum L.) cukup popular digunakan sebagai bahan obat tradisional. Buah ini dipercaya mempunyai khasiat yang sangat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perdana, Manuar Puri (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sejak zaman dahulu, delima banyak digunakan untuk pengobatan di berbagai suku bangsa. Sebagai obat tradisional. Dalam dunia pengobatan herbal di Indonesia, buah delima putih (Punica granatum L.) cukup popular digunakan sebagai bahan obat tradisional. Buah ini dipercaya mempunyai khasiat yang sangat banyak, dari kulit akar sampai daging buahnya. Buah delima atau ar- rumman dalam bahasa Arab disebut tiga kali dalam Al-Qur an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) berefek terhadap pertumbuhan Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengetahui adanya daya hambat infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) terhadap pertumbuhan Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan mendorong peneliti lain untuk meneliti lebih jauh mengenai efek infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) terhadap strain bakteri patogen. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorik tentang daya antibakteri infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229. Subyek penelitian ini adalah infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dengan 5 kali pengulangan. Penetapan sampel dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan kuman Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538, dimana konsentrasi yang berefek pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Tetapi jika dibandingkan dengan antibiotik kontrol positifnya yaitu Klorampenikol 30μg dan Amoksisilin 25μg yang berpotensi efektif sebagai antibakteri adalah infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) dengan konsentrasi 80% dan 100% pada pertumbuhan kuman Escherichia coli ATCC 11229.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16342/1/Halaman_Depan_Puri.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/3/BAB_I_Puri.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/7/BAB_II_Puri.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/9/BAB_III_Puri.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/10/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/12/BAB_V_Puri.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/17/DAFTAR_PUSTAKA_Puri.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16342/19/LAMPIRAN_Puri.pdf