Evaluasi Metode Pembelajaran di Jurusan Teknik Industri (Studi Kasus di Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Banyak mahasiswa menginginkan untuk dapat merasakan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar serta dapat menyerap ilmu yang disampaikan dosen dengan baik. Untuk itu model pembelajaran mana yang harus digunakan secara tepat, efektif dan efisien dengan hasil optimal dan baik. Apakah metode pembelaja...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2007.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Banyak mahasiswa menginginkan untuk dapat merasakan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar serta dapat menyerap ilmu yang disampaikan dosen dengan baik. Untuk itu model pembelajaran mana yang harus digunakan secara tepat, efektif dan efisien dengan hasil optimal dan baik. Apakah metode pembelajaran yang diterapkan selama ini yang berupa metode Ceramah, Diskusi, Praktek, Tanya jawab, Modul, Penugasan perorangan atau kelompok, Tugas besar, Metode seminar, kerja praktek, kuis, survei lapangan telah tepat sesuai keinginan siswa dan hasil akhir nilai yang tinggi. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui model penyampaian atau metode pembelajaran yang tepat di Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian dalam tugas akhir ini dilaksanakan di Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan mengevalusi model pembelajaran pada mata kuliah analisis matematis. Metode pokok yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah metode angket atau kuesioner dengan mengambil jumlah sampel dengan kategori kelompok mahasiswa teknik industri Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengambil mata kuliah analisis matematis dengan jumlah sampel sebanyak 62 orang mahasiswa dan kategori kelompok ahli atau pakar yaitu dosen fakultas teknik industri Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang dosen/ ahli. Sedangkan untuk menguji persepsi antara kedua kelompok tersebut menggunakan metode delphi yaitu membandingkan antara pendapat mahasiswa dengan pendapat atau persepsi para ahli/ pakar dalam penelitian ini adalah dosen. Berdasarkan hasil analisis delphi yang dibantu dengan tabulasi dan persentase serta grafik didapatkan untuk kelompok mahasiswa dan kelompok dosen/ ahli masing-masing dengan mengambil nilai skor hasil kuesioner untuk mahasiswa dengan nilai terbanyak sejumlah dua kategori pilihan yaitu metode diskusi, dan penugasan perorangan/ kelompok dengan jumlah responden mahasiswa sebanyak 62 orang responden dengan pilihan kategori pembelajaran tersebut diambil sebanyak 48 hingga 55 orang responden atau 77% hingga 88% dari jumlah sampel mahasiswa. Sedangkan untuk kelompok dosen/ ahli dengan nilai terbanyak sejumlah enam kategori pilihan yaitu metode tanya jawab, dan penugasan perorangan/ kelompok dengan jumlah responden dosen/ ahli sebanyak 10 orang responden dengan pilihan enam kategori pembelajaran tersebut diambil sebanyak 8 hingga 10 orang responden atau 80% hingga 100%. Dengan Demikian dapat disimpulkan bahwa kesamaan persepsi antara mahasiswa dan dosen/ ahli secara rata-rata lebih memilih kategori metode pembelajaran penugasan kelompok/perorangan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/16382/1/Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/16382/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/16382/4/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/16382/5/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/16382/6/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/16382/7/BAB_V.pdf |