Penatalaksanaan Fisioterapi pada kondisi aorta insufisiensi di RSUP Dr. Kariadi Semarang

Aorta insufisiensi adalah suatu kondisi dimana katub aortik tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga waktu diastol sebagian darah mengalir ke ventrikel kiri. Jadi ventrikel kiri harus bekerja lebih kuat sehingga terjadi dilatasi dan hipertropi. Hal ini mengakibatkan terjadinya sesak napas, menur...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUSTAQIMAH, BINTI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_16516
042 |a dc 
100 1 0 |a MUSTAQIMAH, BINTI   |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi pada kondisi aorta insufisiensi di RSUP Dr. Kariadi Semarang 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/1/Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/4/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/6/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/8/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/11/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/16/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/18/Daftar_Pustaka.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16516/24/Lampiran.pdf 
520 |a Aorta insufisiensi adalah suatu kondisi dimana katub aortik tidak dapat menutup dengan sempurna sehingga waktu diastol sebagian darah mengalir ke ventrikel kiri. Jadi ventrikel kiri harus bekerja lebih kuat sehingga terjadi dilatasi dan hipertropi. Hal ini mengakibatkan terjadinya sesak napas, menurunnya kemampuan fungsi jantung dan menurunnya kemampuan toleransi aktivitas sehingga menyebabkan pasien melakukan istirahat atau tirah baring dan dilakukukan dalam jangka waktu lama maka memperparah keadaan dengan timbulnya masalah baru yaitu komplikasi paru (pneumonia). Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dengan menggunakan metode studi kasus. Untuk memberikan penanganan yang efektif dan efisien, maka dilakukan suatu metode pemeriksaan yaitu pemeriksaan sesak napas dengan skala borg, komplikasi paru dengan auskultasi, kemampuan fungsi jantung dengan tes kemampuan fisik dan kemampuan toleransi aktivitas dengan menggunakan indek katz. Hal yang dapat membantu untuk mengurangi permasalahan tersebut di atas dapat dilakukan dengan metode berupa Breathing Exercise, Terapi latihan, mobilisasi dini. Tujuan dari modalitas tersebut adalah untuk mengurangi sesak napas, mencegah dari komplikasi tirah baring yaitu pneumonia, meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan meningkatkan toleransi kemampuan aktivitas fungsional dan mengembalikan fungsi fisiologis, psikososial, pekerjaan yang optimal dan membiasakan kembali agar dapat menoleransi aktivitas sehari-hari. Setelah dilakukan breathing exercise, terapi latihan dan mobilisasi dini maka didapat hasil menurunnya derajad sesak, sebelum terapi nilai 3 (sedang) setelah terapi 0,5 (sangat-sangat ringan) dan derajad beratnya aktivitas sebelum terapi nilai 11 (ringan) setelah terapi nilai 9 (sangat ringan), belum adanya penurunan pneumonia (banyaknya mukus), meningkatnya kemampuan fungsi jantung sebelum terapi sesak saat duduk ongkang-ongkang selama 1 menit dan setelah terapi sesak saat jalan 25 meter dan meningkatnya kemampuan toleransi aktivitas sebelum terapi nilai F setelah terapi menjadi nilainya D. . Kata kunci : Aorta Insufisiensi, Breathing Exercise, Terapi Latihan 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/16516/ 
787 0 |n J100040006 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/16516/  |z Connect to this object online