Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Pos Op Fraktur Cruris 1/3 Distal Sinistra Dengan Modalitas Terapi Latihan

Pada terapi latihan post operasi open fraktur cruris 1/3 distal sinistra dengan pemasangan external fixasi ini menggunakan metodologi studi kasus bertujuan untuk mengetahui proses asuhan pelayanan fisioterapi dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mendalami pelaksanaan terapi latihan, sert...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANIS, FITRIA (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_16538
042 |a dc 
100 1 0 |a ANIS, FITRIA   |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Pos Op Fraktur Cruris 1/3 Distal Sinistra Dengan Modalitas Terapi Latihan 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/1/Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/4/Bab_ii.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/6/Bab_ii.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/9/Bab_iii.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/12/Bab_iv.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/15/Bab_v.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/17/Daftar_Pustaka.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16538/21/Lampiran.pdf 
520 |a Pada terapi latihan post operasi open fraktur cruris 1/3 distal sinistra dengan pemasangan external fixasi ini menggunakan metodologi studi kasus bertujuan untuk mengetahui proses asuhan pelayanan fisioterapi dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mendalami pelaksanaan terapi latihan, serta menyebarluaskan informasi tambahan tentang peran fisioterapi pada kondisi fraktur cruris 1/3 distal sinistra. Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas cruris dimana fragmen fraktur menembus atau tidak menembus kejaringan kulit dan jaringan lunak di sekitar cruris. Pada kasus ini dijumpai permasalahan fisioterapi baik kapasitas fisik maupun kemampuan fungsionalnya, yang antara lain adanya nyeri daerah luka bekas operasi ankle kirinya, penurunan kekuatan otot hamstring dan quandriceps, gastroknemius kiri serta keterbatasan gerak sendi knee dan ankle sinistra. Dan kemampuan fungsionalnya penderita yaitu adanya gangguan transfer dan ambulasi seperti jongkok, berdiri dan berjalan. Untuk memberikan penanganan yang efektif dan efisien, maka dilakukan suatu metode pemeriksaan derajat nyeri dengan VDS, keterbatasan gerak (LGS) dengan goniometer serta penurunan kekuatan otot dengan MMT. Hal ini dalam membantu mengatasi permasalahan tersebut di atas dapat digunakan modalitas berupa terapi latihan yang dilaksanakan selama 6 kali terapi. didapatkan hasil adanya peningkatan kondisi pasien dari terpi pertama kali (T0=T1) sampai dengan (T6) , yang berupa : Meningkatnya kekuatan otot penggerak pada sendi lutut kiri : otot fleksor T0 = 2 menjadi T6 = 3+, ekstensor T0 = 2 menjadi T6 = 3, plantar fleksi T0 = 2+ menjadi T6 = 4, dorsal fleksi T0 = 2+ menjadi T6 = 4, Pada kondisi ini lingkup gerak sendi pada sendi lutut kaki kiri dari T0 = 0 - 0 - 40 menjadi T6 = 0 - 0 - 50 sedangkan pada ankle sinistra dari S : 0-0-0 , R : 0-0-0 , kerena terfiksasi , adanya penurunan oedem dari hasil pada tungkai bawah sebelah kiri dari tuberositas tibia T0 = 5 cm ke distal 35 cm menjadi T6 = 33, T0 = 10 cm ke distal 37 cm menjadi T6 = 35, T0 = 15 cm ke distal 38 cm menjadi T6 = 36, patokan dari jari ke dua kaki T0 = 5 cm ke proximal 25 cm menjadi T6 = 24, T0 = 10 cm ke proximal 27 cm menjadi T6 =25, dan penurunan nyeri diam dari T0 = 4 menjadi T6 = 2,sedangkan nyri gerak dari T0 = 6 menjadi T6 = 3, dan neri tekan dari T0 = 5 menjadi T6 = 2 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/16538/ 
787 0 |n J100040013  
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/16538/  |z Connect to this object online