Penentuan Komposisi Produk Optimal DalamArmada DistribusiDi PT. COCA COLA DISTRIBUSI KUDUS
Kebanyakan suatu armada dalam perusahaan mengangkut tidak melihat kondisi permintaan retailer/ outlet. Asal armada penuh dan biasanya tidak menghiraukan biaya transportasi dan biaya infentory dari logistik atau biaya penyimpanan hal itu karena tidak ada kontrol dari management perusahaan. Oleh sebab...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2007.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kebanyakan suatu armada dalam perusahaan mengangkut tidak melihat kondisi permintaan retailer/ outlet. Asal armada penuh dan biasanya tidak menghiraukan biaya transportasi dan biaya infentory dari logistik atau biaya penyimpanan hal itu karena tidak ada kontrol dari management perusahaan. Oleh sebab itu laporan ini membahas tantang penentuan komposisi produk optimal dalam armada distribusi. Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan softdrink yang menggunakan armada untuk mengirim produknya keretailer-retailer/ outlet-outlet. Produk yang dihasilkan misalnya coca cola, sprite, fanta dan fresh tea dalam bentuk botol dan kaleng. Atribut-atribut parameter yang dipakai adalah jumlah jenis produk, denand (permintaan), profit, kerugian, barang yang kembali yang digunakan untuk mencari keuntungan yang oiptimal. Keuntungan optimal tersebut didapat dari jumlah produk yang terjual dikalikan dengan keuntungan per produk dikurangi jumlah produk yang kembali dikalikan kerugian. Tidak itu saja perusahaan haruslah dapat menentukan komposisi jenis produk sehingga perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang optimal. Dari hasil perhitungan, mempunyai syarat yaitu bahwa Xi>Di jumlah produk yang dibawa lebih dari permintaan maka perusahaan mengalami kerugian sedangkan Xi<Di jumlah produk yang dibawa kurang dari permintaan maka perusahaan mendapatkan keuntungan. Dari perhitungan syarat tersebut dapat diterapkan dalam perhitungan karena didapat hasi yang valid. Sedangkan jumlah komulatif hasilnya jauh dari batas maksimal kapasitas yaitu 5376 satuan botol. Karena dalam pengerjaan digunakan batas terkecil untuk mengantisipasi sepinya permintaan sedangkan begitu pula sebaliknya jumlah jenis barang bisa ditambah dengan tiga kali standar deviasi (Xi+3* |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/16556/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/16556/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/16556/3/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/16556/5/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/16556/7/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/16556/12/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/16556/15/LAMPIRAN.pdf |