Hubungan Antara layanan Bimbingan Konseling Sekolah dengan Interaksi Sosial pada Siswa Akselerasi

Sikap individu terhadap interaksi sosial kadang hanya memandang sebelah mata saja. Terutama para siswa akselerasi mereka hanya mementingkan pendidikan saja yaitu belajar dan belajar, tanpa mau bergaul dan masa bodoh dengan lingkungan sekitar mereka. Dalam kodratnya bahwa manusia sebagai makhluk sosi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suryaningsih, Retno (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sikap individu terhadap interaksi sosial kadang hanya memandang sebelah mata saja. Terutama para siswa akselerasi mereka hanya mementingkan pendidikan saja yaitu belajar dan belajar, tanpa mau bergaul dan masa bodoh dengan lingkungan sekitar mereka. Dalam kodratnya bahwa manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan orang lain dan tidak dapat hidup sendiri. Pelaksanaan akselerasi di sekolah ditemukan siswa terlihat kurang komunikasi, mengalami ketegangan, kurang bergaul dan tidak suka pada pelajaran olah raga. Banyak anak-anak yang masuk kelas akselerasi mengalami gangguan emosi dan cenderung stres karena dibebani oleh muatan pelajaran yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Waktu mereka lebih banyak digunakan untuk belajar dan sangat sedikit waktu untuk bersosialisasi ataupun mengikuti kegiatan lain. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara layanan bimbingan konseling sekolah dengan interaksi sosial pada siswa akselerasi. Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini ada hubungan positif antara layanan bimbingan konseling sekolah dengan interaksi sosial pada siswa akselerasi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala layanan bimbingan konseling sekolah dan skala interaksi sosial. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,504 dengan p < 0,02 artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara layanan bimbingan konseling sekolah dengan interaksi sosial. Hal ini berarti semakin tinggi atau baik layanan bimbingan konseling sekolah maka semakin tinggi interaksi sosial begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel layanan bimbingan konseling sekolah mempunyai rerata empirik sebesar 118,629 dan rerata hipotetik sebesar 102,5 yang berarti layanan bimbingan konseling sekolah pada subjek penelitian tergolong tinggi. Variabel interaksi sosial mempunyai rerata empirik sebesar 106,086 dan rerata hipotetik sebesar 87,5 yang berarti interaksi sosial pada subjek penelitian tergolong tinggi. Sumbangan efektif variabel layanan bimbingan konseling sekolah terhadap interaksi sosial sebesar 25,4% ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) sebesar 0,254. Hal ini berarti masih terdapat 74,6% variabel lain yang mempengaruhi interaksi sosial di luar variabel layanan bimbingan konseling sekolah. Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara layanan bimbingan konseling sekolah dengan interaksi sosial artinya variabel layanan bimbingan konseling sekolah dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan interaksi sosia.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16692/1/HALAMAN_DEPAN.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/2/BAB_I.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/3/BAB_II.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/4/BAB_III.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/5/BAB_IV.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/6/BAB_V.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/7/DAFTAR_PUSTAKA.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16692/8/LAMPIRAN.pdf