Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kualitas Komunikasi Ayah dalam Keluarga dengan Konsep Diri Remaja

Konsep diri pada dasarnya merupakan pengertian dan harapan individu mengenai bagaimana dirinya dalam realita sesungguhnya baik fisik maupun psikologis. Pembentukan konsep diri pada individu diperlukan untuk dapat menilai secara wajar dirinya ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal ini berarti per...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ariasti, Ratna Dwi (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_16711
042 |a dc 
100 1 0 |a Ariasti, Ratna Dwi  |e author 
245 0 0 |a Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kualitas Komunikasi Ayah dalam Keluarga dengan Konsep Diri Remaja 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/6/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/16711/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
520 |a Konsep diri pada dasarnya merupakan pengertian dan harapan individu mengenai bagaimana dirinya dalam realita sesungguhnya baik fisik maupun psikologis. Pembentukan konsep diri pada individu diperlukan untuk dapat menilai secara wajar dirinya ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal ini berarti perkembangan konsep diri individu dapat dipengaruhi oleh keadaan dan sifat orang lain, salah satunya adalah persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga. Komunikasi yang berkualitas selalu memperhatikan adanya sikap pengertian, keterbukaan, kejujuran, kepercayaan, menghargai, empati, dan mampu mendengarkan secara aktif. Bagi remaja, apabila kebutuhan untuk berkomunikasi dengan ayahnya tidak terpenuhi dapat memberikan dampak yang merugikan bagi remaja yang bersangkutan. Remaja menjadi tidak puas dengan peran ayahnya sebagai pendidik, panutan sekaligus teman bagi anak-anaknya sehingga akan mempengaruhi pembentukan konsep tentang dirinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah, maka konsep diri individu akan semakin baik dan sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga maka konsep diri pada individu juga akan negatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMU Negeri 1 Subah di Kabupaten Batang. Subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 116 orang yang terbagi menjadi dua yaitu 40 orang digunakan sebagai subjek try out dan 76 orang digunakan sebagai subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dan skala konsep diri. Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,572 dengan p < 0,01 artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dengan konsep diri. Hal ini berarti semakin positif persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah, maka konsep diri individu akan semakin baik dan sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga maka konsep diri pada individu juga akan negatif. Hasil penelitian ini diketahui variabel persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah mempunyai rerata empirik sebesar 108,013 dan rerata hipotetik sebesar 105, artinya persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah pada subjek penelitian tergolong sedang. Sedangkan variabel konsep diri diketahui rerata empirik sebesar 79,276 dan rerata hipotetik sebesar 100, artinya konsep diri pada subjek penelitian tergolong rendah. Pengaruh atau sumbangan efektif persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah terhadap konsep diri pada remaja sebesar 32,7%, ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) sebesar 0,327. Hal ini berarti masih terdapat 67,3% faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsep diri di luar variabel persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah seperti keadaan fisik, usia, jenis kelamin, pengalaman bermakna dan interaksi sosial. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dengan konsep diri. Sehingga variabel persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah mencakup aspek-aspek yang ada di dalamnya dapat dijadikan sebagai prediktor untuk memprediksikan atau mengukur konsep diri. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/16711/ 
787 0 |n F100010212 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/16711/  |z Connect to this object online