Harga Diri Pada Pelacur Remaja

Salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia adalah pelacuran, yang lebih memprihatinkan lagi, pelacuran tersebut dilakukan oleh para remaja, dengan istilah yang dikenal seperti perek, ciblek, atau cilikan. Remaja yang seharusnya diharapkan sebagai tulang punggung generasi penerus kelangsungan ba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SETYANINGRUM, DESY (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia adalah pelacuran, yang lebih memprihatinkan lagi, pelacuran tersebut dilakukan oleh para remaja, dengan istilah yang dikenal seperti perek, ciblek, atau cilikan. Remaja yang seharusnya diharapkan sebagai tulang punggung generasi penerus kelangsungan bangsa, tetapi pada kenyataanya remaja menjadi perusak bangsa. Harga diri pada pelacur remaja adalah suatu bentuk kebutuhan dasar tentang keberadaan, penghargaan, dan penerimaan orang lain terhadap diri mereka, meskipun pelacur remaja memiliki kegagalan dan kelemahan-kelemahan dalam kehidupannya, dan masyarakat menilai buruk tentang mereka, tetapi mereka memiliki kebutuhan dasar untuk dihargai dan diakui keberadaanya agar mereka tetap memiliki perasaan bahwa mereka adalah manusia yang berhasil dan berguna dalam hidupnya. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) faktor-faktor apa yang mempengaruhi remaja menjadi pelacur? (2) bagaimana pemahaman harga diri pada pelacur remaja? Searah dengan permasalahan penelitian tersebut, maka penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji lebih mendalam, dan memaparkan berbagai fakta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi remaja menjadi pelacur dan bagaimana pemahaman harga diri pada pelacur remaja. Metode penelitian meliputi: gejala penelitian; gejala penelitian yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah harga diri pada pelacur remaja. Pengambilan responden dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling. Responden penelitian ini terdiri dari 4 pelacur remaja yang berusia antara 17-21 tahun. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara (interview). Analisis data mengunakan teknik induktif deskriptif . Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh suatu kesimpulan, yaitu: 1) faktor-faktor yang menyebabkan remaja terjun sebagai pelacur, yaitu: (a) keluarga keluarga tidak harmonis, (b) pengaruh teman-temannya, (c) mencari uang dengan mudah, (d) keadaan ekonomi keluarga yang tidak mampu, dan (e) karena keperawanannya telah rusak (2) pemahaman harga diri pada pelacur remaja, yaitu remaja yang menjadi pelacur yang disebabkan oleh berbagai faktor mempengaruhi cara pemikiran remaja dalam memahami harga diri. Pada kenyataannya para pelacur remaja memandang harga diri itu penting bilamana masyarakat tidak mengetahui bahwa dirinya seorang pelacur. Remaja memiliki harga diri apabila dirinya dianggap mampu oleh orang lain, merasa dihormati saat berada di lingkungan masyarakat, dan merasa dibutuhkan oleh orang lain. Adapun perasaan dihormati, dibutuhkan, dan dianggap mampu hilang pada diri pelacur remaja bilamana masyarakat mengetahui dirinya sebagai pelacur.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16767/1/Daftar_Isi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/7/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16767/8/Lampiran.pdf