Hubungan Antara Ketidaknyamanan Kerja (Job Insecurity) dan Komunikasi Organisai dengan Persepsi Terhadap Panghargaan (Reward)

Di dalam organisasi, reward atau penghargaan berbasis kinerja mendorong karyawan untuk mengubah kecenderungan para karyawan dari semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi. Reward ini merupakan faktor penting bagi karyawan sehingga pemberian reward...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ningrum, Eka Septiana Wiyata (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Di dalam organisasi, reward atau penghargaan berbasis kinerja mendorong karyawan untuk mengubah kecenderungan para karyawan dari semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi. Reward ini merupakan faktor penting bagi karyawan sehingga pemberian reward ini akan berdampak pada perilaku dan kinerja karyawan. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara ketidaknyamanan kerja dan komunikasi organisasi dengan persepsi terhadap reward. Populasi dalam penelitin ini karyawan bagian produksi PT. Sari Husada, Tbk Yogyakarta yang berjumlah 159 karyawan, sedangkan sampel yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah subjek yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Karyawan atau karyawati tetap yang telah bekerja minimal 3 tahun; b) bekerja di bagian produksi, c) pendidikan minimal SMU sederajat yang berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purpossive non random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ketidaknyamanan kerja, skala komunikasi organisasi dan skala persepsi terhadap reward. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi dua prediktor. Berdasarkan analisis menggunakan teknik regresi dua prediktor diperoleh (1) koefisien korelasi R = 0,655; F regresi = 23,256, p = 0,000 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan sangat signifikan antara ketidaknyamanan kerja dan komunikasi organisasi dengan persepsi terhadap reward. (2) Koefisien korelasi rpar-x1y = -0,520; p = 0,000 (p<0,01) hasil ini menunjukkan ada korelasi negatif yang sangat signifikan, antara ketidaknyamanan kerja dengan persepsi terhadap reward. Sumbangan efektif ketidaknyamanan kerja terhadap persepsi terhadap reward = 27,106%. (3) Koefisien korelasi rpar-x1y = 0,465; p = 0,000 (p<0,01) menunjukkan ada korelasi positif yang sangat signifikan antara komunikasi organisasi dengan persepsi terhadap reward. Sumbangan efektif komunikasi organisasi dengan persepsi terhadap reward = 15,758%. (4) Subjek penelitian memiliki ketidaknyamanan kerja yang tergolong rendah dengan nilai rerata empirik = 60,892 dengan rerata hipotetik= 92,5; (5) subjek penelitian memiliki tingkat komunikasi dalam organisasi yang tergolong sedang dengan nilai rerata empirik = 119,215 dengan rerata hipotetik = 110; (6) subjek penelitian memiliki persepsi terhadap reward tergolong tinggi, nilai rerata empirik = 107,031 dengan rerata hipotetik = 92,5 Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis step-wise (regresi) diketahui aspek yang paling dominan berpengaruh dari variabel ketidaknyamanan kerja dengan persepsi terhadap reward yaitu aspek ancaman terjadinya peristiwa negatif yang memberikan sumbangan sebesar 26,156%. Adapun aspek pada variabel komunikasi organisasi yang paling dominan pada persepsi terhadap reward yaitu aspek empati dengan sumbangan efektif 16,3365%
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16783/1/COVER.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/2/BAB_I.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/4/BAB_II.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/5/BAB_III.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/6/BAB_IV.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/8/BAB_V.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/11/DAPUS.PDF
https://eprints.ums.ac.id/16783/14/Lampiran.pdf