Hubungan Antara Persepsi karyawan Terhadap Budaya Organisasi Dengan Tingkat Stres Kerja Karyawan

Stres kerja merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh para karyawan yang bekerja di suatu lapangan pekerjaan. Hal ini tidak hanya menjadi masalah yang sangat mengganggu bagi para karyawan itu sendiri tetapi juga menjadi masalah bagi para pimpinan. Stres kerja dapat mengganggu aktifitas para karyaw...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dewi, Listya Chandra (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Stres kerja merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh para karyawan yang bekerja di suatu lapangan pekerjaan. Hal ini tidak hanya menjadi masalah yang sangat mengganggu bagi para karyawan itu sendiri tetapi juga menjadi masalah bagi para pimpinan. Stres kerja dapat mengganggu aktifitas para karyawan, karena karyawan merasa resah sepanjang hari-harinya, hal ini tentunya akan berpengaruh pada hasil kerjanya. Salah satu penyebab stres di kalangan para pekerja adalah karyawan tidak dapat mempersepsikan budaya yang ada di tempat dirinya bekerja dengan baik, sehingga karyawan tersebut menganggap bahwa pimpinannya tidak peduli dengan hasil kerjanya, sehingga karyawan tersebut merasa sia-sia saat bekerja. Hal ini pastinya akan berpengaruh pada hasil kerjanya, kesehariannya, dan pergaulan dirinya dengan rekan-rekan skerjanya, hal ini pastinya akan sangat merugikan bagi pihak perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dengan tingkat stres kerja karyawan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada hubungan negatif antara persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dengan tingkat stres kerja karyawan. Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Kereta Api (Persero) DAOP VI Yogyakarta khususnya pada petugas PLKA, PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api), Masinis, Asisten Masinis, kondektur, PJL sebanyak 50 orang. Alat ukur yang digunakan sebagai instrument utama pengumpulan data adalah skala persepsi terhadap budaya organisasi dan skala stres kerja. Perhitungan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis product moment dari Pearson dengan bantuan komputer seri program statistik (SPS-2000). Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar - 0,281 dengan p<0,05 hal ini berarti ada hubungan negatif yang signifikan antara persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dengan tingkat stres kerja karyawan. Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi pada subyek penelitian menunjukkan 26% sangat tinggi, 50% tinggi, 24% sedang, sangat rendah dan rendah 0%. Sedangkan tingkat stres kerja karyawan pada subyek penelitian menunjukkan 42% sangat rendah, 46% rendah, 8% sedang, 4% tinggi dan 0% sangat tinggi. Sumbangan efektif persepsi karyawan terhadap budaya organisasi sebesar 7,9% terhadap tingkat stres kerja karyawan sehingga masih terdapat 92,1% faktorfaktor lain yang mempengaruhi tingkat stres kerja karyawan seperti tuntutan kebutuhan hidup, suasana lingkungan kerja, jenis pekerjaan, waktu atau lamanya jam kerja, tuntutan teknologi, ciri kepribadian individu, tekanan-tekanan yang lainnya.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16794/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/3/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/5/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/7/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/11/BAB_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16794/19/Lampiran.pdf