Isolasi, Identifikasi Dan Uji Sensitivitas Stapyhlococcus epidermidis Dari Pus Pasien Di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta Terhadap Beberapa Antibiotik

Infeksi adalah adanya suatu mikroorganisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis makin sering terjadi dan mengalami peningkatan resistensi sebagai bakteri patogen. Penelitian ini b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUSILOWATI, ROFIAH IKA (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Infeksi adalah adanya suatu mikroorganisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis makin sering terjadi dan mengalami peningkatan resistensi sebagai bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas Staphylococcus epidermidis dari pus pasien di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta terhadap beberapa antibiotik. Isolasi Staphylococcus epidermidis dilakukan dengan mengambil pus dari pasien kemudian dimasukkan dalam media transport amies lalu digoreskan pada media agar darah. Selanjutnya dilakukan identifikasi Staphylococcus epidermidis yaitu dengan pengecatan Gram dan uji biokimia. Uji biokimia Staphylococcus epidermidis meliputi uji koagulase, mannitol dan uji novobiosin. Uji sensitivitas Staphylococcus epidermidis menggunakan metode difusi Kirby Bauer dengan disk antibiotik yang digunakan adalah imipenem, gentamycin, ciprofloxacin, cefotaxim dan oxacillin. Hasil penelitian diperoleh 13 isolat Staphylococcus epidermidis yang berasal dari pus pasien RSUI Kustati Surakarta dengan perbedaan sensitivitas terhadap beberapa antibiotik. Staphylococcus epidermidis memiliki sensitivitas tertinggi terhadap antibiotik imipenem yaitu sebesar 92,31%, kemudian berturutturut ciprofloxacin sebesar 61,54%, gentamicin sebesar 53,85%, cefotaxim sebesar 38,46% dan untuk oxacillin 0%. Kata kunci : Staphylococcus epidermidis, infeksi, Imipenem, Gentamycin, Ciprofloxacin, Cefotaxim dan Oxacillin.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/16854/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16854/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16854/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16854/8/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16854/11/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16854/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/16854/20/LAMPIRAN.pdf