Penggunaan Lumpur Lapindo Bakar Sebagai Agregat Kasar Beton Ringan

Beton ringan adalah beton yang agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula berupa beton yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung-gelembung udara selama pengadukan berlangsung. Beton ini mempunyai banyak pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nugroho, Prasetyo Agung (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Beton ringan adalah beton yang agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula berupa beton yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung-gelembung udara selama pengadukan berlangsung. Beton ini mempunyai banyak pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa. Limbah lumpur Lapindo sudah merupakan suatu bencana yang dialami bangsa Indonesia khususnya masyarakat Sidoarjo. Pada penelitian ini lumpur Lapindo akan dimanfaatkan sebagai agregat kasar pada beton ringan dengan cara dibakar seperti pembakaran bata merah. Penelitian ini mengunakan dua ukuran maksimal agregat kasar yaitu 20mm dan 30mm. Penelitian ini juga mengunakan dua nilai faktor air semen yaitu 0,50 dan 0,60. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan kuat tarik belah beton silinder dengan menggunakan lumpur Lapindo bakar sebagai agregat kasar dan untuk mengetahui perbandingan kekuatan antara beton yang menggunakan lumpur Lapindo bakar sebagai agregat kasar dengan beton normal. Pada penelitian ini benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Penelitian ini menggunakan 4 variasi benda uji. Benda uji yang menggunakan lumpur Lapindo sebagai agregat kasar sebanyak 5 buah tiap variasi, sehingga jumlahnya sebanyak 20 buah. Benda uji untuk beton normal yang menggunakan kerikil sebagai agregat kasar sebanyak 3 buah tiap variasi, sehingga jumlahnya sebanyak 12 buah. Penelitian ini melakukan 2 kali pengujian yaitu uji kuat tekan dan uji kuat tarik belah, sehingga banyaknya benda uji adalah 64 buah. Pengujian dilakukan saat benda uji berumur 45 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan didapatkan kuat tekan rata-rata terbesar pada beton normal sebesar 15,650 MPa dengan nilai fas 0,50 dan ukuran maksimal agregat kasar 20 mm, sedangkan kuat tekan rata-rata terbesar pada beton lumpur Lapindo sebesar 6,448 MPa dengan nilai fas 0,50 dan ukuran maksimal agregat kasar 20 mm. Dari hasil pengujian kuat tarik belah didapatkan kuat tarik belah rata-rata terbesar pada beton normal sebesar 2,404 MPa dengan nilai fas 0,50 dan ukuran maksimal agregat kasar 20 mm, sedangkan kuat tarik belah rata-rata terbesar pada beton lumpur Lapindo sebesar 0,877 MPa dengan nilai fas 0,60 dan ukuran maksimal agregat kasar 20mm
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/17164/1/02._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/4/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/7/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/10/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/13/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/16/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/19/08._BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/22/09._Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/17164/25/10._Lampiran.pdf