Analisis Tindak Tutur Komisif Pada Pedagang Di Pasar Gedhe Surakarta
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada pedagang di pasar Gedhe Surakarta, (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur komisif pada pedagang di pasar Gedhe Surakarta. Objek penelitian ini adalah tindak tutur komisif pada pedagang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada pedagang di pasar Gedhe Surakarta, (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tindak tutur komisif pada pedagang di pasar Gedhe Surakarta. Objek penelitian ini adalah tindak tutur komisif pada pedagang di pasar Gedhe Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan pedagang di pasar Gedhe Surakarta. Penelitian ini menggunakan teknik rekam, teknik simak dan teknik catat. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode padan dan baca markah. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Bentuk-bentuk tindak tutur komisif pada pedagang di pasar Gedhe Surakarta yakni ada 4 komisif: a) komisif berjanji, b) komisif bersumpah, c) komisif berniat, d) komisif menawarkan. (2) Faktorfaktor yang mempengaruhi tindak tutur komisif yaitu (1) setting and sequence. Setting berkenaan dengan waktu dan tempat tuturan berlangsung, sedangkan sequence mengacu pada situasi, tempat dan waktu. (2) participant adalah pihakpihak yang terlibat dalam pertuturan , bisa pembicara dan mendengar, penyapa dan pesapa atau pengirim dan penerima. (3) end menunjuk pada maksud dan tujuan pertuturan. (4) act sequence, mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. (5) key, mengacu pada nada, cara dan semangat dimana suatu pesan disampaikan, dengan senang hati, dengan serius, dengan singkat, dengan sombong, dengan mengejek, dan sebainya. (6) instrumentalies, mengacu pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan tertulis, melalui telegraf atau telepon. (7) norm, mengacu pada norma atau aturan dalam berinteraksi, misalnya berhubungan dengan cara berinteraksi, bertanya, dan sebagainya. (8) genre, mengacu pada jenis bentuk penyampaian seperti, narasi, puisi, pepatah, doa dan sebagainya. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/17603/1/0B._HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/17603/2/01._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/17603/7/02._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/17603/8/03._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/17603/9/04._BAB_IV_erin.pdf https://eprints.ums.ac.id/17603/12/05._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/17603/20/06._LAMPIRAN_.pdf |