Pengaruh Penuaan Perkerasan Terhadap Karakteristik Asphalt Concrete Wearing Course (AC - WC) Menggunakan Spesifikasi Bina Marga

Salah satu penyebab penurunan kekuatan pada perkerasan lentur adalah proses penuaan aspal. Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC - WC) merupakan lapis aus dan berada di lapis permukaan paling atas sehingga lebih memungkinkan terjadinya perubahan karakteristik terutama dipengaruhi oleh tempera...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIJAYANTI, ERNI (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18148
042 |a dc 
100 1 0 |a WIJAYANTI, ERNI  |e author 
245 0 0 |a Pengaruh Penuaan Perkerasan Terhadap Karakteristik Asphalt Concrete Wearing Course (AC - WC) Menggunakan Spesifikasi Bina Marga 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/1/2._COVER_-_ABSTRAK.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/2/3._BAB_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/3/4._BAB_2.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/4/5._BAB_3.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/5/6._BAB_4.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/6/7._BAB_5.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/7/8._BAB_6.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/8/9._DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18148/9/10._LAMPIRAN_HASIL_PENGUJIAN.pdf 
520 |a Salah satu penyebab penurunan kekuatan pada perkerasan lentur adalah proses penuaan aspal. Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC - WC) merupakan lapis aus dan berada di lapis permukaan paling atas sehingga lebih memungkinkan terjadinya perubahan karakteristik terutama dipengaruhi oleh temperatur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penuaan pada campuran aspal dilihat dari karakteristik Marshall Test. Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% terhadap total berat agregat untuk menentukan kadar aspal optimum, sedangkan pada pembuatan campuran AC - WC mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Metode pada penuaan jangka pendek (Short Term Oven Aging, STOA) adalah pengovenan benda uji pada suhu 135°C sebelum dipadatkan selama 4 jam dan untuk penuaan jangka panjang (Short Term Oven Aging, STOA) dilakukan pengovenan 85°C setelah dipadatkan selama 48 jam. Kemudian dilakukan pengetesan benda uji STOA dan LTOA dengan metode Marshall Test sehingga didapat hasil karakteristik Marshall pada campuran AC-WC. Pengaruh proses penuaan perkerasan memberikan penurunan nilai karakteristik Marshall dan terjadi kenaikan nilai rongga pada campuran AC - WC. Berdasarkan hasil yang didapat menunjukan bahwa terjadi penurunan nilai Density dari 2,19 gr/cc untuk kondisi normal menjadi 2,17 gr/cc pada STOA dan LTOA; penurunan nilai VMA dari 18,37% untuk kondisi normal menjadi 18,23% (STOA) dan 18,27% (LTOA); penurunan nilai VFWA dari 70,33% untuk kondisi normal menjadi 69,81% (STOA) dan 69,65% (LTOA); penurunan nilai stabilitas dari 1651,72 kg untuk kondisi normal menjadi 1131,56 kg (STOA) dan 569,89 kg (LTOA); penurunan nilai flow dari 3,2 mm untuk kondisi normal menjadi 2,15 mm (STOA) dan 2,63 mm (LTOA) dan penurunan nilai MQ dari 527,90 kg/mm untuk kondisi normal menjadi 525,47 kg/mm (STOA) dan 218,27 kg/mm (LTOA), sedangkan nilai VIM terjadi kenaikan dari 4,47% untuk kondisi normal menjadi 5,03% (STOA) dan 5,07% (LTOA). 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a TA Civil Engineering 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18148/ 
787 0 |n D100060050 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18148/  |z Connect to this object online