Analisis Perkembangan Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kota Surakarta Tahun 2005 - 2010

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survai dan analisa data sekunder. Data sekunder diperoleh dari Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, Badan Pusat Statistik Kota Surakarta dan literatur - literatur terkait. Sedangkan data primer diperoleh dari surv...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rohman, Rohman (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survai dan analisa data sekunder. Data sekunder diperoleh dari Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, Badan Pusat Statistik Kota Surakarta dan literatur - literatur terkait. Sedangkan data primer diperoleh dari survai disekolah Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kota Surakarta. Data yang digunakan adalah data jumlah gedung, jumlah kelas, jumlah siswa, jumlah guru. Data yang di kumpulkan kemudian diolah dan di analisa dengan menggunakan metode Kai Kuadrat dan Regresi . Hasil penelitian menujukan bahwa pola sebaran Pendidikan dasar Muhammadiyah Kota Surakarta terdapat beberapa variasi bentuk. Di tiga Kecamatan membentuk pola Random, Banjarsari (2), Pasar Kliwon (2) dan Laweyan (1,79), sementara Kecamatan Serengan dan Kecamatan Jebres masing - masing membentuk pola seragam (2,17) dan mengelompok (0,95). Tingkat perkembangan murid Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kota Surakarta 12,04 %, Kecamatan Laweyan tingkat perkembangan (6,06 %), lebih besar di bandingkan dengan kecamatan lain. Sementara Jumlah fasilitas ruang kelas secara keseluruhan sebesar 22,05 % dan paling besar di Kecamatan Banjarsari (9,1 %). Faktor pengaruh perkembangan Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kota Surakarta adalah usia anak, hubungan usia anak dan perkembangan jumlah kelas dengan metode analisis Korelasi (hubungan tinggi) dan hubungan usia anak dengan perkembangan jumlah siswa adalah r = 0,68. Sementara faktor aksesibilitas, perkembangan jenis jalan dengan jumlah kelas hubunganya singnifikan diperoleh nilai X2 h sebesar 4,44. Sementara jumlah perkembangan kelas dengan jenis jalan hubungannya lemah, diperoleh nilai X2 h sebesar 3,1. Nilai X2 t , tingkat signifikan 0,10 dengan nilai 3,605. Tingkat perkembangan kelas dengan perkembangan nilai ujian akhir sekolah di Kota Surakarta sangat signifikan, nilai Chi kuadrat dengan tingkat signifikan 10% (3,605) sedangkan X2 h lebih besar dari pada X2 t yaitu 4,10, dan tingkat perkembangan jumlah siswa dengan perkembangan nilai di Kota Surakarta tidak signifikan, dengan tingkat signifikan 10% adalah angka 3.605 sedangkan X2 h lebih besar dari pada X2 t yaitu 2.00.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18229/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/7/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18229/8/Lampiran.pdf