Pola Mobilitas Sirkuler Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri

Lokasi Penelitian berada di Kelurahan Beji dan Kelurahan Kedungrejo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri, dengan judul penelitian "Pola Mobilitas Sirkuler Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri". Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah karakteristik masyarakat yang melakuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SULISTIYANI, NUNIK (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18236
042 |a dc 
100 1 0 |a SULISTIYANI, NUNIK  |e author 
245 0 0 |a Pola Mobilitas Sirkuler Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/1/Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/2/BAB_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/6/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18236/8/Lampiran-lampiran.pdf 
520 |a Lokasi Penelitian berada di Kelurahan Beji dan Kelurahan Kedungrejo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri, dengan judul penelitian "Pola Mobilitas Sirkuler Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri". Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah karakteristik masyarakat yang melakukan mobilitas penduduk sirkuler yang meliputi karakteristik demografis (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan pekerjaan di daerah tujuan, jumlah tanggungan keluarga, pekerjaan di daerah tujuan dan pendapatan di daerah tujuan); frekuensi kepulangan pelaku mobilitas dalam jangka waktu satu tahun; pendorong mendorong melakukan mobilitas sirkuler; bagaimana variasi daerah tujuan pelaku mobilitas sirkuler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan responden pelaku mobilitas sirkuler sendiri yaitu kepala keluarga. Sampel diambil 10% dari populasi untuk Kelurahan Beji diambil 66 orang dan untuk Kelurahan Kedungrejo diambil 52 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pelaku mobilitas adalah sebagai berikut: (a) sebagian besar pelaku mobilitas kedua Kelurahan adalah berumur produktif Kelurahan Beji sebesar 46,9%, Kedungrejo sebesar 45,15%, (b)Sebagian besar pelaku mobilitas kedua kelurahan berjenis kelamin lakilaki( c)pendidikan pelaku mobilitas di Kelurahan beji tergolong tinggi, karena persentase yang mengenyam pendidikan SLTP ke sebesar 89,39%, sedangkan Kelurahan Kedungrejo termasuk dalam katagori sedang yaitu sebesar 51,92%. (d)rata-rata pendapatan para pelaku mobilitas di daerah tujuan di dua daerah penelitian tegolong sedang untuk Kelurahan Beji Rp 2.084.100,00. Kelurahan Kedungrejo sebesar Rp 2.081.800,00, (e)sebagian besar pelaku mobilitas sirkuler di kedua daerah penelitian memilki jumlah tanggunggan keluarga antara 3-5 orang. Kelurahan Beji sebesar 84,8%, Kelurahan Kedungrejo 78,76%, (f)sebagian besar pekerjaan para pelaku mobilitas kedua daerah penelitian sebagai bekerja sebagai buruh, untuk Kelurahan Beji sebesar 51,51%, Kelurahan Kedungrejo sebesar 75%. Faktor pendorong yang mempengaruhi seseorang melakukan mobilitas sirkuler di Kelurahan Beji dan Kelurahan Kedungrejo adalah rendahnya pendapatan di daerah asal Kelurahan Beji sebesar 42,42%, Kelurahan Kedungrejo sebesar 59,61%. Faktor penarik di Kelurahan Beji Kesempatan lebih banyak/mudah didapat 56,06%, di Kelurahan Kedungrejo faktor penariknya penghasilan di daerah tujuan tinggi yaitu sebesar 80,76%. Frekuensi kepulangan pelaku mobilitas daerah penelitian yang bekerja pada sektor formal dan non formal memiliki frekuensi kepulangan yang berbeda. Berdasarkan status pekerjaan formal, Kelurahan Beji frekuensi tertinggi terdapat pada frekuensi kepulangan 2 kali dalam satu tahun yaitu sebesar 16,36%. Pada status pekerjaan non formal, adalah frekuensi 3 kali dalam satu tahun, yaitu sebesar 36,36%. Untuk Kelurahan Kedungrejo frekuensi formal yang paling banyak adalah yang melakukan kepulangan ke daerah asal sebanyak 2 kali dalam jangka waktu satu tahun yaitu sebesar 15,5%. Untuk status informal, berbeda dengan Kelurahan Beji frekuensi tertinggi terdapat pada kepulangan lebih dari 3 kali dalam jangka waktu setahun yaitu sebesar 3 kali 43,75%, Kelurahan Beji sebesar 56,36%. Pola mobilitas di dua daerah penelitian Kelurahan (Beji dan Kedungrejo) adalah menyebar ke kotakota besar di luar Propinsi Jawa Tengah, dan sebagian hanya terpusat di DKI Jakarta untuk Kelurahan Beji sebesar 69,69%, Kelurahan Kedungrejo sebesar 78,92%. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a G Geography (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18236/ 
787 0 |n E100070019 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18236/  |z Connect to this object online