Strategi Coping Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua

Perceraian orangtua adalah kondisi traumatik karena dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi, mengalami rasa cemas, tertekan, dan kemarahan, selain itu anak dapat terjerumus pada hal-hal negatif karena broken home. Perceraian yang terjadi pada pasangan suami istri, apapun alasannya, akan selalu berak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NURANIY, RIZQAH 'ISY FAIDAH (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18253
042 |a dc 
100 1 0 |a NURANIY, RIZQAH 'ISY FAIDAH  |e author 
245 0 0 |a Strategi Coping Pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/1/2._Bagian_Awal_Skripsi.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/2/3._BAB_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/3/4._BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/4/5._BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/6/6._BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/12/7._BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/14/8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18253/17/9._LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf 
520 |a Perceraian orangtua adalah kondisi traumatik karena dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi, mengalami rasa cemas, tertekan, dan kemarahan, selain itu anak dapat terjerumus pada hal-hal negatif karena broken home. Perceraian yang terjadi pada pasangan suami istri, apapun alasannya, akan selalu berakibat pada anak, meskipun dalam kasus tertentu perceraian dianggap merupakan alternatif terbaik daripada membiarkan anak tinggal dalam keluarga dengan kehidupan pernikahan yang buruk. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui dan memahami bagaimana strategi coping pada remaja korban perceraian orang tua. Informan dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami perceraian orang tua dengan rentang usia 18-21 tahun. Penelitian ini dilakukan di Eks-Karesidenan Surakarta. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi diri (behavioral cheklist). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis induktif diskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat data kualitatif, yaitu data yang bersifat narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi coping yang dilakukan remaja dalam menghadapi perceraian yang terjadi pada orang tua meliputi tiga aspek yakni pertama, kemampuan individu yang meliputi: (a) informan mencoba untuk mengaktifkan diri pada kegiatan kampus, (b) menerima kondisi yang dihadapi, (c) terbuka terhadap lingkungan sekitar. Kedua, mencari dukungan sosial yakni dengan mencoba untuk mencari dukungan orang lain dengan cara menceritakan permasalahan yang dirasakan informan dari kondisi perceraian orang tua dengan harapan untuk mendapatkan motivasi, solusi dan nasehat yang dirasa mampu membantu informan dalam menghadapi perceraian orang tua. Ketiga, upaya yang bersifat religius, yakni informan mencoba untuk menjadikan kondisi tersebut sebagai pelajaran hidup untuk tidak terulang pada kehidupan informan nantinya serta mampu berfikir optimis dalam menjalani hidup. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18253/ 
787 0 |n F100070087 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18253/  |z Connect to this object online