Pendidikan Seks Pada Remaja Dalam Keluarga Muslim
Keluarga muslim yang terdiri dari pasangan suami dan istri yang mempunyai anak remaja, juga menginginkan anak remaja dapat menjaga dirinya sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan keluarga muslim adalah dengan memberikan pendidikan yang memadai termasuk pendidikan seks. Pendidikan seks adalah u...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Keluarga muslim yang terdiri dari pasangan suami dan istri yang mempunyai anak remaja, juga menginginkan anak remaja dapat menjaga dirinya sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan keluarga muslim adalah dengan memberikan pendidikan yang memadai termasuk pendidikan seks. Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan tentang persoalan seksual yang diberikan kepada remaja berkenaan dengan naluri seks dan perkawinan. Aspek pendidika seks antara lain: komunikasi, kerjasama, bimbingan dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola pendidikan seks dan cara mendidik persoalan seks kepada remaja dalam keluarga muslim. Deskripsi fenomena yang ingin diteliti yaitu pendidikan seks pada remaja dalam keluarga muslim. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan metode wawancara dan observasi. Infroman dalam penelitian ini adalah keluarga muslim yang terdiri dari suami dan istri yang mempunyai anak remaja, yang tinggal di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo, berjumlah 3 pasang suami (enam orang) sebagai informan utama dan tiga remaja anak kandung dari informan utama tersebut sebagai informan pendukung. Karakteristik informan utama penelitian adalah: a. Keluarga inti yang beragama Islam mempunyai anak remaja, b. Beragama Islam sejak lahir, c. Melaksanakan kewajiban sholat dan puasa. Karakteristik informan pendukung penelitian adalah adalah: a. Remaja usia 10-16 tahun, b. Anak kandung informan utama, c. Melaksanakan kewajiban sholat dan puasa. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahawa pola-pola pendidikan seks yang dilakukan pasangan didapatkan enam pola yang berbeda-beda. Cara mendidik persoalan remaja yaitu dengan membangun komunikasi dengan memanfaatkan waktu berkumpul untuk menjawab pertanyaan, saling menasehati, menemani menonton TV, melakukan kerjasama dengan pasangan, guru dan tetangga dalam persoalan pendidikan seks pada remaja, membagi peran dengan pasangan, mendampingi dan mengawasi pergaulan anak remaja dengan berdiskusi, memberi teladan, dan menerapkan reward dan punisment. Pasangan suami atau isteri melakukan pola pendidikan seks berbeda-beda urutannya tidak ada yang diutamakan, untuk didahulukan maupun diakhirkan, karena pola tersebut merupakan cara yang terbaik untuk informan itu sendiri. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/18267/1/02._Hal._Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/2/03._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/5/04._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/6/05._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/8/06._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/9/07._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/10/08._Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/18267/12/09._Lampiran.pdf |