Kekerasan Dalam Berpacaran

Data dari LBH Apik Jakarta mencatat terdapat 68 kasus kekerasan dalam pacaran sepanjang tahun 2010. Jumlah ini meningkat dari tahun 2009 yang berjumlah 56 kasus kekerasan dalam pacaran. Ketua Divisi Monitoring LRC-KJHAM Fatkhurozi mengungkapkan tedapat 82 kasus kekerasan dalam pacaran dengan jumlah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Putri, Reza Riana (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Data dari LBH Apik Jakarta mencatat terdapat 68 kasus kekerasan dalam pacaran sepanjang tahun 2010. Jumlah ini meningkat dari tahun 2009 yang berjumlah 56 kasus kekerasan dalam pacaran. Ketua Divisi Monitoring LRC-KJHAM Fatkhurozi mengungkapkan tedapat 82 kasus kekerasan dalam pacaran dengan jumlah korban 87 orang, 15 orang diantaranya meninggal. Di dalam berpacaran, ternyata tidak lepas dari hal-hal yang berbau kekerasan. Orang sering tidak sadar sebuah hubungan pacaran dapat berubah menjadi tidak sehat dan dipenuhi kekerasan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk dan dampak terjadinya kekerasan dalam berpacaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi. Informan utama dalam penelitian ini adalah seorang yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a) seorang laki-laki dan perempuan, b) berpacaran lebih dari 1 tahun, c) usia 18-25 tahun, d) mengalami kekerasan dalam berpacaran. Jumlah informan utama adalah 5 orang. Kemudian informan pendukung dari penelitian ini adalah orang terdekat informan utama. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa bentuk-bentuk kekerasan dalam berpacaran meliputi a) kekerasan fisik seperti dorongan keras dan tamparan. b) kekerasan mental/psikis seperti mengucapkan kata-kata kasar dan makian. c) kekerasan seksual seperti memaksa mencium korban dan memaksa korban untuk berhubungan seksual. d) kekerasan ekonomi seperti meminta korban untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pelaku. Dampak kekerasan dalam berpacaran meliputi dampak fisik dan dampak psikis. Dampak saat kekerasan terjadi meliputi dampak fisik berupa rasa sakit, seperti perih, memar. Dampak psikis berupa sakit hati dan marah. Dampak setelah kekerasan terjadi meliputi dampak fisik berupa rasa sakit, seperti bengkak. Dampak psikis yang meliputi dampak positif yaitu informan memandang seseorang tidak hanya dari fisiknya saja, tetapi juga kepribadiannya serta dampak negative yaitu menutup diri krisis kepercayaan terhadap orang lain dan trauma.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18277/1/02._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/2/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/3/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/4/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/5/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/17/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/20/08.DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/21/09._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18277/24/NASKAH_PUBLIKASI.pdf