Kesiapan Menempuh Pendidikan Inklusi Anak Tunadaksa Dan Tunanetra Di Sekolah Formal

Kesiapan belajar memang sebuah hal yang perlu ada pada siswa, dalam hal ini adalah kesiapan menempuh pendidikan inklusi pada anak tunadaksa dan tunanetra. Anak tunadaksa dan tunanetra memiliki kondisi fisik yang jelas berbeda dari teman-temannya, sehingga kesiapan belajar disini bagaimana anak tunad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NASSERIA, NASSERIA (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18284
042 |a dc 
100 1 0 |a NASSERIA, NASSERIA  |e author 
245 0 0 |a Kesiapan Menempuh Pendidikan Inklusi Anak Tunadaksa Dan Tunanetra Di Sekolah Formal  
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/4/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/6/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/11/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/13/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18284/17/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Kesiapan belajar memang sebuah hal yang perlu ada pada siswa, dalam hal ini adalah kesiapan menempuh pendidikan inklusi pada anak tunadaksa dan tunanetra. Anak tunadaksa dan tunanetra memiliki kondisi fisik yang jelas berbeda dari teman-temannya, sehingga kesiapan belajar disini bagaimana anak tunadaksa dan tunanetra dapat merespon positif lingkungannya sehingga dapat bertindak untuk melakukan sesuatu yang tujuan akhir mendapat hasil belajar yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam mengenai kesiapan menempuh pendidikan inklusi anak tunadaksa dan tunanetra di sekolah formal. Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X tunadaksa dan tunanetra yang menempuh pendidikan inklusi di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta dan SMKN 8 Surakarta. Metode pengambilan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tunadaksa masuk sekolah inklusi atas saran dari gurunya ketika masih sekolah di SLB YPAC, dan akhirnya memilih sekolah inklusi dengan alasan ingin menghindari aturan-aturan yang ketat di sekolah SLB sehingga bukan atas dasar keinginan sendiri, hal ini sangat mempengaruhi kesiapannya menempuh pendidikan inklusi, sedangkan untuk anak tunanetra menempuh pendidikan inklusi atas pilihan mereka sendiri sehingga sejak awal masuk sekolah mereka memiliki kesiapan untuk dapat belajar bersama dengan teman normal yang jelas memiliki kondisi fisik yang berbeda. Kesiapan itu tidak berasal dari ketunadaksaan dan ketunanetraan melainkan dari faktor eksternal yaitu managemen sekolah karena sekolah merupakan struktur mikrosistem anak dimana lingkungan anak berinteraksi dalam suatu lingkungan atau komunitas yang signifikan seperti kurikulum sekolah yang digunakan, guru belum memodifikasi cara pengajaran untuk kelas inklusi, sarana dan prasarana yang masih belum mendukung kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengikuti proses belajar, hubungan dengan teman dan bentuk dukungan orangtua. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a B Philosophy, Relegion 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18284/ 
787 0 |n F100080006 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18284/  |z Connect to this object online