Penanaman Pendidikan Multikultural Melalui Pembelajaran PAI(Studi Kasus Di SMK Farmasi Nasional Surakarta)
Penanaman adalah proses memberikan, penjelasan dan penanaman tentang ide kepada peserta didik, pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan transfer pengetahuan serta nilai-nilai. Dalam konteks masyarakat yang memiliki keragaman baik dari segi agama, suku, etnis, budaya, dan bahasa,...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repoums_18285 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Larassati, Minten Ayu |e author |
245 | 0 | 0 | |a Penanaman Pendidikan Multikultural Melalui Pembelajaran PAI(Studi Kasus Di SMK Farmasi Nasional Surakarta) |
260 | |c 2012. | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/1/HALAMAN_DEPAN.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/2/BAB_I.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/4/BAB_II.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/5/BAB_III.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/6/BAB_IV.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/8/BAB_V.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/10/DAFTAR__PUSTAKA.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/18285/14/LAMPIRAN_OKE.pdf | ||
520 | |a Penanaman adalah proses memberikan, penjelasan dan penanaman tentang ide kepada peserta didik, pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan transfer pengetahuan serta nilai-nilai. Dalam konteks masyarakat yang memiliki keragaman baik dari segi agama, suku, etnis, budaya, dan bahasa, seperti Indonesia, membutuhkan pendidikan multikultural untuk memelihara kebersamaan serta kesatuan. Pendidikan multikultural adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural. Secara umum pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam. Ajaran-ajaran tersebut terdapat dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits untuk kepentingan pendidikan, dengan melalui proses ijtihad mengembangkan materi Pendidikan Agama Islam pada tingkat yang lebih rinci. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu ketika berinteraksi dengan orang lain dan mengamalkan ajaran tersebut dengan benar. Dalam relasi nilai inti pendidikan multikultural dan tujuan pendidikan agama Islam terdapat persamaan yaitu menumbuhkan pemahaman dan kesadaran pada manusia (peserta didik) akan hakikat eksistensiya di bumi. Manusia harus mengembangkan potensi yang dimiliki untuk bertangungjawab akan masyarakat dan seluruh isi bumi. Penelitian penanaman pendidikan multikultural melalui pembelajran PAI di SMK Farmasi Nasional Surakarta tahun ajaran 2010/2011 ini bertujuan mengupas metode penanaman dan transformasi pendidikan multikultural melalui pembelajaran PAI. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas dilakukan penelitian lapangan mengunakan studi kasus dengan metode interview,opservasi atau pengamatan, dan dokumentasi, dengan jenis penelitian field research, subyek dari penelitian ini adalah guru PAI. Data-data yang diperoleh dilapangan kemudian dihimpun, direduksi degan dipilih berdasarkan kesesuaian dengan tema lalu data ditarik kesimpulan dari setiap rumusan masalah (deskriptif kualitatif). Berdasarkan hasil dari analisis, penulis memberikan kesimpulan bahwa metode yang digunakan guru agama Islam di SMK Farmasi Nasional Surakarta untuk menanamkan pendidikan multikultural adalah keteladanan, bercerita dan dialog harmonisasi. Transformasi pendidikan multikultural dilakukan dengan tiga jenis yaitu transformasi diri, sekolah dan lingkungan sekolah, dari ketiga transformasi tersebut ada dua yang belum dilakukan dengan sempurna yakni pertama transformasi sekolah karena belum melibatkan kebudayaan, kedua, transformasi lingkungan sekolah belum secara penuh secara inklusif melakukannya karena belum melibatkan pihak luar dalam mentransformasikan pendidikan multikultural. | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
690 | |a L Education (General) | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n https://eprints.ums.ac.id/18285/ | |
787 | 0 | |n G000070027 | |
856 | \ | \ | |u https://eprints.ums.ac.id/18285/ |z Connect to this object online |