Manajemen Kepala Sekolah Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Progam Unggulan (SDMPU) Gedongan Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011

Kepala sekolah merupakan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain yang bekerja di bawahnya, dengan mengarahkan sehubungan dengan tugas- tugas yang harus di laksanakan. Oleh karena itu kepala sekolah perlu dimanaj, diatur, ditata, dikembangkan dan diberdayakan agar dapa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Al Af Ghoni, Abdul Latif (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18307
042 |a dc 
100 1 0 |a Al Af Ghoni, Abdul Latif  |e author 
245 0 0 |a Manajemen Kepala Sekolah Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Progam Unggulan (SDMPU) Gedongan Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/3/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/4/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/6/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/8/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/9/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/10/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18307/12/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Kepala sekolah merupakan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain yang bekerja di bawahnya, dengan mengarahkan sehubungan dengan tugas- tugas yang harus di laksanakan. Oleh karena itu kepala sekolah perlu dimanaj, diatur, ditata, dikembangkan dan diberdayakan agar dapat menjadi pemimpin suatu lembaga pendidikan yang bermutu. Salah atu sarana untuk kebutuhan tersebut adalah melalui kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini pula yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Muhammdiyah Program Unggulan (SDMPU) Gedongan Colomadu, sebagai salah satu usahanya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah Dasar Muhammdiyah Program Unggulan (SDMPU) Gedongan Colomadu, merupakan salah satu SD yang cukup di minati di wilayah kecamatan Colomadu Kab. Karanganyar karena mutu pendidikannya yang baik. Dari sinilah penulis tertarik untuk melalukan penelitian terkait kepemimpinan kepala sekolah yang dilaksanakan di SDMPU Gedonga Colomadu. Dengan demikian penulis mengambil judul " Kepemimpinan Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Unggulan (SDMPU) Gedongan Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011". Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SDMPU Gedongan Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011, serta apa saja faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kepemimpinan kepala sekolah SDMPU Gedongan Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011, serta mendiskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat kepemimpinan kepala sekolah tersebut. Jenis penelitian ini adalah lapangan, dengan kepala sekolah dan karyawan SDMPU Gedongan Colomadu sebagai informan dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam pengumoulan data adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif, maka di peroleh kesimpulan yaitu: 1) pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah di SDMPU tahun ajaran 2010/2011 meliputi : manajemen kesiswaan, manajemen ketenagaan/ personalia, manajemen kurikulum, manajemen sarana dan prasarana, ,manajemen keuangan, manajemen hubungan masyarakat, manajemen supervisi pendidikan. 2) Faktor Pendukung Manajemen Kepemimpinan Sekolah SDMPU Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011 di antaranya adalah Pertama, motivasi dan keinginan orang tua yang kuat untuk memasukkan anaknya di SDMPU Gedongan Colomadu serta kepercayaan masyarakat terhadap mutu sekolah. Kedua, sarana dan prasarana yang memadai. Ketiga, lingkungan sekolah yang kondusif. Keempat, guru-guru yang professional pada bidangnya masing-masing serta karyawan yang terampil. faktor Penghambat Kepemimpinan Kepala Sekolah di SDMPU Gedongan Colomadu Tahun Ajaran 2010/2011 di antaranya adalah: Pertama, kurikulum yang terlalu padat. Kedua, adanya tenaga pengajar yang mengampu mata pelajaran yang tidak sesuai dengan keahliannya. Ketiga, letak sekolah yang kurang strategis, sehingga terkadang masyarakat tidak mengetahui keberadaan sekolah tersebut. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a LB Theory and practice of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18307/ 
787 0 |n G000070006 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18307/  |z Connect to this object online