Problematika Pendidikan Agama Islam bagi Anak Keluarga Perantau (Studi Kasus di Lingkungan Gunung Wijil, Selogiri, Wonogiri Tahun 2010)
Pendidikan agama Islam adalah unsur yang sangat penting dalam pendidikan moral dan mental. Untuk memperoleh hasil yang cemerlang harus dimulai dari unit yang terkecil, yakni dalam keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam mewujudkan anak yang religius. Banyak kesesatan remaja disebabkan oleh ku...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pendidikan agama Islam adalah unsur yang sangat penting dalam pendidikan moral dan mental. Untuk memperoleh hasil yang cemerlang harus dimulai dari unit yang terkecil, yakni dalam keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam mewujudkan anak yang religius. Banyak kesesatan remaja disebabkan oleh kurangnya orang tua dalam mendidik, mereka mengabaikan anak-anak sewaktu masih kecil. Orang tua tidak memperhatikan tingkah laku mereka, mungkin karena tidak mengetahui ketentuan agama dalam mendidik anak, atau karena terlalu memusatkan perhatiannya kepada pengumpulan harta. Merantau merupakan mata pencaharian terbesar warga Lingkungan Gunung Wijil, mereka pergi ke daerah rantau dan meninggalkan anak-anak mereka di rumah. Anak-anak yang ditinggalkan berada di rumah bersama kakek, nenek, paman, bibi, atau bahkan di rumah sendirian. Para orang tua perantau pulang ke rumah jika ada keperluan saja, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rantau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi anak keluarga perantau, problematika yang dihadapi dan solusi yang diupayakan. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para orang tua perantau mengenai kewajibannya untuk mendidik pendidikan agama Islam bagi anaknya. Jenis penelitian ini adalah field research dengan metode pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini terdiri dari 54 perantau, sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode angket, observasi, interview dan dokumentasi. Metode analisis data dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi anak keluarga perantau sudah berjalan cukup baik. Hal ini terbukti dengan besarnya minat anak dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di Lingkungan, dan minimnya remaja yang melakukan hal-hal kurang terpuji. Problem yang dihadapi: para orang tua perantau tidak dapat membimbing anak secara langsung, hal ini karena mereka sibuk di rantau. Selain itu karena pengetahuan agama mereka yang terbatas. Upaya yang dilakukan: mencarikan guru ngaji, atau menyekolahkan anak di Pondok Pesantren. Tentang hasilnya ada yang menyatakan berhasil dan ada yang tidak berhasil. Jika usahanya belum berhasil, mereka mencarikan guru ngaji yang lain, lebih memperhatikan anaknya di rumah dengan komunikasi, atau mengajak anak mereka ke rantau. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/18317/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/2/BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/3/BAB_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/4/BAB_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/5/BAB_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/6/BAB_5.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/18317/8/LAMPIRAN.pdf |