Pemanfaatan Bambu Sebagai Alternatif Pengganti Tulangan Baja Pada Pelat Beton Pra Cetak Dengan Perkuatan Karet Tali Timba

Perkembangan rekayasa teknologi dalam bidang teknik sipil pada saat ini terasa begitu cepat, yaitu beton sebagai salah satu unsur teknik sipil yang selalu mengalami perkembangan. Struktur yang terbuat dari beton antara lain lantai, atap, plat lantai (decks) jembatan, dan bangunan gedung-gedung berti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUGROHO, DAVID NUR (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18432
042 |a dc 
100 1 0 |a NUGROHO, DAVID NUR  |e author 
245 0 0 |a Pemanfaatan Bambu Sebagai Alternatif Pengganti Tulangan Baja Pada Pelat Beton Pra Cetak Dengan Perkuatan Karet Tali Timba 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/1/Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/2/Bab_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/3/Bab_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/4/Bab_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/5/Bab_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/6/Bab_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/9/Bab_VI.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/7/Daftar_Pustaka_.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18432/8/Lampiran-Lampiran.pdf 
520 |a Perkembangan rekayasa teknologi dalam bidang teknik sipil pada saat ini terasa begitu cepat, yaitu beton sebagai salah satu unsur teknik sipil yang selalu mengalami perkembangan. Struktur yang terbuat dari beton antara lain lantai, atap, plat lantai (decks) jembatan, dan bangunan gedung-gedung bertingkat. Oleh karena itu perlu dibuat jalan keluar dengan mengembangkan pembuatan pelat beton pra cetak menggunakan tulangan bambu dengan perkuatan karet tali timba. Bambu dipilih karena memiliki nilai ekonomis lebih dibanding dengan tulangan dari besi baja, sehingga tepat bila menggunakan bambu sebagai alternatif tulangan pelat lantai beton. Sedangkan karet tali timba dipilih sebagai perkuatan karena memiliki kuat lentur yang baik, sehingga tulangan dari bambu akan lebih kuat. Karet juga berfungsi untuk memperbaiki sifat beton pasca retak. Bambu yang digunakan sebagai tulangan dipecah, dibuat bentuk kotak (posisi kulit dibawah) setebal kira-kira 1,2 cm dengan lebar 2 cm dan panjang 100 cm, yang berasal dari jenis bambu kering udara. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pelat lantai beton dengan menggunakan tulangan bambu dengan perkuatan karet tali timba. Dan yang kedua adalah untuk memperoleh pelat lantai beton pra cetak yang murah dan bisa dimanfaatkan untuk pelat lantai rumah tinggal 2 lantai. Perencanaan beton dengan berdasarkan perbandingan antara semen, pasir, dan kerikil adalah sesuai SK.SNI.T-15-1990-03 f'c = 20 MPa. Faktor air semen (f.a.s) yang digunakan adalah 0,4 dan 0,5. Hasil pengujian kuat tarik baja didapat nilai Pmax rata-rata sebesar 11,83 kN dan nilai fmax rata-rata sebesar 418,57MPa. Hasil pengujian kuat tarik bambu didapat nilai fmax rata-rata sebesar 189 MPa. Hasil pengujian kuat tekan beton dengan f.a.s 0,4 didapat nilairata-rata sebesar 17,071 MPa dan f.a.s 0,5 didapat nilai rata-rata 16,694 MPa. Hasil pengujian kuat lentur pelat lantai beton tulangan baja dengan f.a.s 0,4 diperoleh Mretak awal rata-rata 5,333 MPa sedangkan untuk f.a.s 0,5 diperoleh Mretak awal rata-rata 4,918. Hasil pengujian kuat lentur pelat lantai beton tulangan bambu dengan f.a.s 0,4 diperoleh Mretak awal rata-rata 4,833 MPa sedangkan untuk f.a.s 0,5 diperoleh Mretak awal rata-rata 4,688. Hasil pengujian kuat lentur pelat lantai beton tulangan bambu dan karet dengan f.a.s 0,4 diperoleh Mretak awal rata-rata 5,249 MPa sedangkan untuk f.a.s 0,5 diperoleh Mretak awal ratarata 4,835. Persentase rata-rata perbandingan antara pelat lantai beton tulangan bambu dengan pelat lantai beton tulangan baja fas 0,4 adalah sebesar 91,52 %, sedangkan antara pelat lantai beton tulangan bambu dan karet dengan pelat lantai beton tulangan baja fas 0,4 adalah sebesar 98,58 %. Persentase rata-rata perbandingan antara pelat lantai beton tulangan bambu dengan pelat lantai beton tulangan baja fas 0,5 adalah sebesar 95,44 %, sedangkan antara pelat lantai beton tulangan bambu dan karet dengan pelat lantai beton tulangan baja fas 0,5 adalah sebesar 98,47 %. Hasil perhitungan momen dari keseluruhan benda uji diperoleh Momen pada perhitungan teoritis lebih besar dari Momen penelitian. Menunjukan bahwa hasil penelitian perlu untuk dikoreksi karena seharusnya kondisi yang ideal Momen teoritis lebih kecil dari momen penelitian. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a TA Civil Engineering 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18432/ 
787 0 |n D100040033 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18432/  |z Connect to this object online