Pengaruh Chest Therapy Terhadap Saturasi Oksigen Pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta

Latar Belakang: PPOK merupakan penyakit yang sering dijumpai dimasyarakat, data yang diperoleh dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta tentang kunjungan penyandang asma yang terus meningkat di setiap tahunnya. PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran u...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Arifin, Asyhara Naela (Author), , Isnaeni Herawati, SST.FT,M.sc (Author), , Dwi Rosella Komalasari M.Fis (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: PPOK merupakan penyakit yang sering dijumpai dimasyarakat, data yang diperoleh dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta tentang kunjungan penyandang asma yang terus meningkat di setiap tahunnya. PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif faktor yang berperan dalam peningkatan penyakit tersebut yaitu, merokok ,pertambahan penduduk , polusi udara. Karena peradangan menyebabkan penumpukan mukus sehingga saluran nafas menyepit kebutuhan oksigen kurang maka dilakukan chest therapy, antara lain: perkusi, vibrasi, postural drainase, batuk efektif dan nafas dalam guna meningkatkan saturasi oksigen (SaO2). Tujuan Penelitian: Mengetahui Pengaruh Chest Therapy terhadap Saturasi Oksigen Pada Pasien PPOK. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. dengan metode pengambilan sampel yaitu Total Populasi pada pada pasien PPOK dengan pengambilan sampel 15 responden. Pengukuran Saturasi oksigen menggunakan pulse oximetry dengan merk One Med. Desain penelitian Pretest and Posttest dengan analisis data menggunakan uji statistik non Parametrik. Hasil Penelitian: Pemberian chest terapi selama 14 hari terhadap saturasi oksigen sebelum dan sesudah didapatkan hasil yang signifikan. Hasil uji pengaruh pemberian chest terapi sebelum dan sesudah diperoleh nilai P = 0,001 sehingga didapatkan adanya pengaruh pemberian chest terapi antara sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan: Ada pengaruh chest therapy terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18439/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/7/BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18439/9/LAMPIRAN.pdf