Substitusi Tepung Tempe Pada Pembuatan Kue Bolu Kukus Terhadap Kadar Protein, Tingkat Pengembangan Dan Daya

Pendahuluan: Substitusi tepung tempe adalah penggantian terhadap sebagian bahan dasar tepung terigu dalam pembuatan kue bolu kukus. Pembuatan bolu kukus cukup sederhana serta bahan dasarnya mudah diperoleh, bolu kukus mempunyai prospek pemasaran cukup baik karena hampir semua lapisan umur menyukainy...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RATMAWATI , DEVI (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan: Substitusi tepung tempe adalah penggantian terhadap sebagian bahan dasar tepung terigu dalam pembuatan kue bolu kukus. Pembuatan bolu kukus cukup sederhana serta bahan dasarnya mudah diperoleh, bolu kukus mempunyai prospek pemasaran cukup baik karena hampir semua lapisan umur menyukainya. Pemanfaatan tepung tempe dalam pembuatan kue bolu kukus selain dapat meningkatkan protein pada produk juga merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat akan tepung terigu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah substitusi tepung tempe mempunyai pengaruh terhadap kadar protein, tingkat pengembangan dan daya terima pada pembuatan kue bolu kukus. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 2 kali ulangan sehingga total percobaan adalah 8 satuan analisis. Perlakuan A penambahan tepung tempe 0%, perlakuan B penambahan sebesar 5%, perlakuan C penambahan sebesar 10% dan perlakuan D penambahan sebesar 15%. Kadar protein diukur menggunakan metode Kjeldahl, tingkat pengembangan diukur dengan membandingkan tinggi adonan dengan tinggi kue bolu dan daya terima diuji dengan menggunakan panelis tidak terlatih. Selanjutnya data diuji menggunakan uji Anova satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kadar protein yang paling tinggi pada substitusi 15% sebesar 7,27±0,60, tingkat pengembangan yang paling baik pada substitusi 0% sebesar 4,66±0,50 dan uji statistik daya terima yang berbeda nyata pada tekstur sebesar 3,23. Kesimpulan: Kadar protein yang paling tinggi terdapat pada substitusi 15%, tingkat pengembangan pada pembuatan kue bolu kukus tidak menunjukkan pengaruh pada uji statistik, pada uji daya terima terhadap kesukaan keseluruhan yang paling disukai adalah substitusi 15%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18461/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/7/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18461/10/LAMPIRAN.pdf