Hubungan Asupan Zat Gizi Besi, Asam Folat, Vitamin B12, Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Pelajar Putri SMK Muhammadiyah 4 Surakarta
Masalah gizi khususnya pada permasalahan gizi mikro saat ini menjadi perhatian oleh beberapa pihak. Anemia merupakan masalah gizi paling utama yang disebabkan karena kekurangan zat gizi besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C. Dari semua kelompok umur, wanita mempunyai risiko paling tinggi untu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Masalah gizi khususnya pada permasalahan gizi mikro saat ini menjadi perhatian oleh beberapa pihak. Anemia merupakan masalah gizi paling utama yang disebabkan karena kekurangan zat gizi besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C. Dari semua kelompok umur, wanita mempunyai risiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri. Anemia pada remaja putri diantaranya dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunkan aktivitas remaja yang berkaitan dengan fisik, dan prestasi belajar, serta munurunkan kebugaran remaja, yang berpengaruh terhadap prestasi dan produktivitas. Tujuan : Mengetahui hubungan antara asupan zat besi, Asam folat, Vitamin B12 dan Vitamin C dengan kejadian anemia pada remaja putri SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Jumlah sampel sebanyak 55 dipilih dengan metode random sampling. Data asupan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin C dikumpulkan melalui recall 24 jam selama 3 hari dan kebiasaan makanan diperoleh melalui pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian. Analisis data menggunakan uji pearson product moment. Hasil : Tingkat asupan zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vtamin C yang memiliki kategori kurang yang paling tinggi adalah asupan zat gizi besi dan asam folat yaitu 94,5%, dan untuk kategori cukup paling tinggi yaitu asupan vitamin B12 sebanyak 18,2%. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besi, asam folat, vitamin B12, dan vitamin C dengan kejadian anemia, Saran : Siswi mengkonsumsi suplemen besi dan perlu adanya penelitian lanjut dengan memperhatikan penyakit penyerta. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/18480/1/02._HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/4/03._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/7/04._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/10/05._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/12/06._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/15/07._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/17/08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/18480/24/09._LAMPIRAN.pdf |