Pengaruh Waktu Dan Suhu Penggorengan Terhadap Komposisi Proksimat Pada Tempe Kedelai

Pendahuluan: Pengolahan pangan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan berbagai reaksi kimia yang bersifat menguntungkan atau merugikan. Analisis proksimat adalah analisis komponen mayor dari bahan pangan, seperti air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat. Protein merupakan salah satu zat gizi penting...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Riskanita, Wulan Hastari (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18534
042 |a dc 
100 1 0 |a Riskanita, Wulan Hastari  |e author 
245 0 0 |a Pengaruh Waktu Dan Suhu Penggorengan Terhadap Komposisi Proksimat Pada Tempe Kedelai  
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/1/COVER_DLL.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/6/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18534/8/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Pendahuluan: Pengolahan pangan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan berbagai reaksi kimia yang bersifat menguntungkan atau merugikan. Analisis proksimat adalah analisis komponen mayor dari bahan pangan, seperti air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat. Protein merupakan salah satu zat gizi penting yang mudah bereaksi pada pengolahan dengan panas. Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat dan mineral. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu dan suhu penggorengan terhadap komposisi proksimat pada tempe kedelai. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan suhu (140 0C, 150 0C, 160 0C) dan 3 perlakuan waktu penggorengan (3, 6, 9 menit). Data dianalisis menggunakan uji anova satu arah dan anova dua arah (GLM-Univariate) dilanjutkan uji Duncan Multliple Range Test (DMRT), pada taraf signifikansi 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh suhu, waktu dan interaksi terhadap kadar air. Ada pengaruh suhu dan waktu, namun tidak ada interaksi terhadap kadar abu dan kadar lemak tempe goreng. Tidak ada pengaruh suhu, waktu dan interaksi terhadap kadar protein kasar tempe goreng. Kadar air tertinggi ditunjukkan oleh tempe yang digoreng pada suhu 140 0C, 3 menit (46,20%). Kadar abu tertinggi diberikan oleh tempe yang digoreng pada suhu 160 0C, 9 menit ( 3,37%). Kadar lemak terbanyak ditunjukkan oleh tempe yang digoreng pada suhu 160 0C, 9 menit (12,64%). Kadar protein kasar tempe yang digoreng pada berbagai lama penggorengan dan suhu berkisar pada rentang 14,66%-18,99%. Saran: Untuk mempertahankan kadar protein tempe, maka perlu digoreng pada suhu 140 0C selama 3 meni 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
690 |a RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine 
690 |a RN Nutrition 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18534/ 
787 0 |n J310070049 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18534/  |z Connect to this object online