Hubungan Toleransi Terhadap Stres dengan Akne Vulgaris pada Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Putri

Latar belakang: Akne vulgaris adalah suatu kelainan dari unit folikel sebasea yang sering dijumpai, terutama pada masa remaja. Akne diderita oleh 70-87% remaja diseluruh dunia. Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang multifaktoral, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah stres. Pada Pengurus...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PURWANINGSIH, FEBRIANA (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang: Akne vulgaris adalah suatu kelainan dari unit folikel sebasea yang sering dijumpai, terutama pada masa remaja. Akne diderita oleh 70-87% remaja diseluruh dunia. Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang multifaktoral, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah stres. Pada Pengurus OPPMIA menghadapi beban belajar serta tanggung jawab yang tinggi, jadwal yang padat dan pola tidur yang tidak teratur menyebabkan mereka mengalami kondisi stres yang tinggi. Dengan kondisi stres, berlaku pengeluaran hormon adrenalin dalam tubuh yang merangsang keluarnya zat-zat lain yang mempengaruhi aliran darah sehingga muncul gejala-gejala fisik seperti akne vulgaris. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan toleransi terhadap stres dengan akne vulgaris. Metode : Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan crosssectional, data diambil secara total sampling dengan memberikan kuesioner terdiri dari L-MMPI (TesLie - Score Minnesota Multiphase Personality) dan Miller Smith Rating Scale For Stress Tolerance (MSRS-ST), serta pemeriksaan Ujud Kelaina Kulit (UKK) pada Pengurus OPPPMIA. Hasil : Analisis data hasil penelitian dengan Kolmogorov-smirnov didapatkan taraf signifikasi a = 0,00. Dari 132 responden didapatkan responden dengan akne vulgaris yang intoleran terhadap stres sebanyak vulgaris 5 orang (3,75%) tidak toleran terhadap stres, 42 orang (31,81%) kurang toleran terhadap stres, dan 32 orang (24,24%) toleran terhadap stres. Sedangkan responden tanpa akne vulgaris terdapat 1 orang (0,75%) yang intoleran terhadap stres, 7 orang (5,3%) yang kurang toleran terhadap stres, 45 orang (34,09%) toleran terhadap stres . Kesimpulan :Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara toleransi terhadap stres dengan akne vulgaris.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18617/1/halaman_depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18617/8/lampiran.pdf