Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Guru Mata Pelajaranyang Diujikan dengan Tidak Diujikan dalam Ujian Nasional Tingkat SMP di Kecamatan Karanganyar

Latar Belakang : Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendukung majunya suatu bangsa baik formal maupun informal. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN dijadikan sebagai syarat kelulusan bagi siswa kelas IX sudah diberlakukan sejak tahun 2003 lalu. Empat tes untuk empat mata...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ayuningtiyas, Dewi Kusuma (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang : Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendukung majunya suatu bangsa baik formal maupun informal. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN dijadikan sebagai syarat kelulusan bagi siswa kelas IX sudah diberlakukan sejak tahun 2003 lalu. Empat tes untuk empat mata pelajaran di tahun 2011, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA. Diadakan satu kali dalam setiap tahunnya, dan sering kali menimbulkan kecemasan bagi siswa, orang tua maupun pengelola sekolah. Kecemasan tersebut didasari oleh ketakutan ketidaklulusan siswa dalam UN. Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara guru mata pelajaran yang di ujikan dan tidak diujikan dalam Ujian Nasional Tingkat SMP di Kecamatan Karanganyar. Metodologi Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, sampel diambil secara Simple Random Sampling, sebanyak 80 guru, 42 guru mata pelajaran yang diujikan dalam UN dan 38 guru mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Analisis datanya dengan Chi square diolah menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows. Hasil Penelitian : Berdasar data statistik dengan taraf signifikan 5% dan d.b = 1 maka nilai X2 tabel adalah 3,84. Dari penelitian diperoleh X2 = 5,93 dan p = 0,015 yang berarti bahwa X2 hitung > X2 tabel dan p < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan Penelitian : Guru mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional lebih cemas daripada guru mata pelajaran yang tidak diujikan dalam Ujian Nasional Tingkat SMP di Kecamatan Karanganyar. Saran : Deteksi dini suatu kecemasan seorang guru perlu dilakukan untuk mendapatkan kualitas belajar mengajar yang maksimal.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18635/1/COVER-ABSTRAK.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/8/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/21/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18635/22/LAMPIRAN.pdf