Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun 2010)

Institusi Kepolisian belakangan memang terus diuji citranya akibat diterpa berbagai persoalan yang terus bermunculan. Belum tuntas satu kasus, muncul kasus baru. Apalagi di era kesenjangan ini membuat segalanya sangat transparan dan menjadikan rakyat sangat kritis dan berani melawan kemapanan semu....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIFAI, MUHAMAD FAJAR (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18669
042 |a dc 
100 1 0 |a RIFAI, MUHAMAD FAJAR   |e author 
245 0 0 |a Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian Dalam Media (Analisis Semiotik Simbol-Simbol dan Pemaknaan Stereotipe Terhadap Institusi Kepolisian yang Direpresentasikan Oleh Sampul Depan Majalah Tempo Tahun 2010) 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/1/Halaman_depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/6/Daftar_Pustaka.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18669/7/Lampiran.pdf 
520 |a Institusi Kepolisian belakangan memang terus diuji citranya akibat diterpa berbagai persoalan yang terus bermunculan. Belum tuntas satu kasus, muncul kasus baru. Apalagi di era kesenjangan ini membuat segalanya sangat transparan dan menjadikan rakyat sangat kritis dan berani melawan kemapanan semu. Bila diarifi beragam fenomena kasus seperti kasus Marsinah, kasus Udin, kasus Priok, kasus Andi Arif, Kasus Trisakti, kasus korupsi, kasus pungutan liar, dan kasus Markus yang mulai hangat dibicarakan diberbagai media di awal Maret 2010. Salah satu media massa yang mengkonstruksi berita tentang Institusi Kepolisian adalah majalah Tempo. Selama tahun 2010 majalah Tempo banyak menyajikan berita utama bertemakan kepolisian. Sebanyak sembilan edisi dari lima puluh dua edisi atau sekitar 17% yang bergambar sampul depan tentang Institusi Kepolisian. Sehingga perhatian majalah Tempo tentang kepolisian pada waktu itu cukup tinggi. Sampul majalah Tempo yang cenderung mengkritik karena membawa pesan-pesan tersirat dibalik gambar-gambarnya tentu oleh komunikan akan menimbulkan pemaknaan yang berbeda-beda atau distorsi pesan sehingga akan menimbulkan stereotipe tertentu kepada Institusi Kepolisian. Untuk meneliti fenomena tersebut metode yang digunakan adalah analisis semiotika guna mengetahui simbol-simbol sosial dan pemaknaan dari stereotipe terhadap Institusi Kepolisian yang direpresentasikan oleh sampul majalah Tempo Tahun 2010. Simbol-simbol sosial dan pemaknaan setiap sampul majalah Tempo tersebut dikategorikan kedalam dua tema yaitu kasus markus di dalam Institusi Kepolisian dan kepemimpinan Kapolri. Kemudian kedua tema tersebut dianalisa menggunakan analisis semiotika model Charles Sanders Peirce berdasar ikon, indeks, dan simbol dilihat dari karakteristik dan peran negatif dari setiap sampul. Hasil analisis dalam penelitian ini untuk tema kasus Markus di dalam Institusi Kepolisian karakteristik negatif yang muncul adalah karakteristik rakus, bengis, tamak, sok jago dan, congkak. Sedangkan untuk peran negatif yang muncul adalah koruptor, Markus, dan pelaku kriminal. Untuk tema kepemimpinan Kapolri karakteristik negatif yang muncul hanya congkak dan pesimistis. Sedangkan untuk peran negatif yang muncul adalah calon Kapolri yang glamor, dan Kapolri yang akan segera pensiun. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sampul majalah Tempo syarat akan muatan simbol-simbol dan pemaknaan stereotipe terhadap Institusi Kepolisian dilihat dari karakteristik dan peran negatifnya. Secara keseluruhan karakteristik negatif yang muncul dalam sampul majalah Tempo seperti rakus, bengis, tamak, sok jago, congkak, dan pesimistis. Sedangkan peran negatif yang muncul dalam sampul majalah Tempo seperti koruptor, Markus, pelaku kriminal, calon Kapolri yang glamor, dan Kapolri yang akan segera pensiun. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a HN Social history and conditions. Social problems. Social reform 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18669/ 
787 0 |n L100070079 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18669/  |z Connect to this object online