Representasi Perjuangan Melawan Stigma Islam Sebagai Agama Teroris (Analisis Semiotik Pada Film My Name Is Khan)

Terorisme merupakan masalah yang menjadi fokus perhatian diseluruh Negara-negara didunia dan menjadi isu global yang menarik. Isu-isu sosial masyarakat inilah yang kemudian menginspirasi media massa untuk mengkaji sebagai wacana yang perlu disosialisasikan. Penyampaian isu-isu yang berkembang dimasy...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Setyowati , Anis (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Terorisme merupakan masalah yang menjadi fokus perhatian diseluruh Negara-negara didunia dan menjadi isu global yang menarik. Isu-isu sosial masyarakat inilah yang kemudian menginspirasi media massa untuk mengkaji sebagai wacana yang perlu disosialisasikan. Penyampaian isu-isu yang berkembang dimasyarakat dapat disampaikan melalui film, karena film mempunyai kekuatan visualisasi yang menarik sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima khalayak. Film My Name Is Khan merupakan salah satu film yang mengangkat persoalan mengenai perjuangan melawan stigma Islam sebagai agama teroris, yang menjadikan penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana film My Name Is Khan merepresentasikan perjuangan melawan stigma Islam sebagai agama teroris. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika, untuk melihat bentuk-bentuk representasi perjuangan melawan stigma Islam sebagai agama teroris kemudian diinterpretasikan dengan rujukan, acuan atau referensi secara ilmiah. Pengumpulan data diambil dari gambar film My Name Is Khan yang menggambarkan unsur perjuangan melawan stigma Islam sebagai agama teroris, seperti dialog, adegan, setting, pengambilan gambar dan sebagainya. Analisis data menggunakan metode semiotika Roland Barthes yang mengkaji makna menggunakan sistem pemaknaan dua tahap yaitu tahap pertama denotasi, makna sebenarnya dalam film, dan kedua makna konotasi konotasi, pada tahap inilah terdapat mitos. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, stigma Islam sebagai agama teroris muncul karena adanya pemahaman yang salah terhadap Islam sendiri, dan karena pemberitaan media yang kerap menggambarkan Islam sebagai agama yang radikal, keras, teroris. Dari stigma tersebut akhirnya muncul perlakuan diskriminasi, tekanan fisik, mental maupun psikis terhadap Islam dan penganutnya. Untuk keluar dari stigma dan diskriminasi tersebut, dapat dilakukan dengan membuktikan bahwa. Dalam film ini digambarkan perbuatan yang dilakukan dengan ketulusan hati, dan tanpa membedakan ras mampu merubah stigma Islam sebagai agama teroris, melainkan Islam sebagai agama yang menghormati dan menghargai perbedaan, baik perbedaan agama, suku, ras, maupun etnis.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18679/1/02._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/2/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/3/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/4/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/5/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/6/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/7/08._BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18679/9/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf