Kecenderungan Perilaku Melanggar Peraturan Asrama Ditinjau Dari Cara Pengambilan Keputusan Santriwati (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki)

Anak perempuan yang menuntut ilmu di pesantren disebut dengan santriwati. Orang tua memasukkan anak perempuannya ke pesantren agar dapat memiliki kematangan pribadi, dimana lingkungan yang didapatkan anak perempuannya adalah lingkungan yang menerapkan ajaran islam. Kenyataan yang terjadi di Pondok P...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUTAQWARAHMAH, RIDMA (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Anak perempuan yang menuntut ilmu di pesantren disebut dengan santriwati. Orang tua memasukkan anak perempuannya ke pesantren agar dapat memiliki kematangan pribadi, dimana lingkungan yang didapatkan anak perempuannya adalah lingkungan yang menerapkan ajaran islam. Kenyataan yang terjadi di Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki meski di dalamnya menerapkan ajaran islam, masih terdapat peningkatan jumlah pelanggaran disiplin (aturan asrama). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam tentang kecenderungan perilaku melanggar peraturan asrama pada santriwati ditinjau dari cara pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan triangulasi metodologi. Informan dibagi menjadi dua, yaitu informan kuesioner dan informan wawancara. Pada informan kuesioner diambil secara Cluster Sampling. Sebagai pendalaman dan cek ulang, pada penelitian ini melakukan wawancara kepada enam santriwati lain yang berbeda dari informan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Pertama, jenis norma/ peraturan yang sering dilanggar santriwati adalah dari bagian bahasa dan keamanan. Kedua, santriwati merasa peraturan pesantren ketat. Menurut santriwati pembinaan moralnya kurang efektif; derasnya arus budaya serta belum adanya kemauan yang sunguh-sungguh dari pembuat peraturan. Ketiga, ketika melakukan pelanggaran, santriwati merasa menyesal, takut akan hukuman yang diberikan dan biasa saja. Santriwati memilih bertindak melanggar peraturan asrama ada dua sebab, yaitu internal dan eksteral. Keempat, proses pengambilan keputusan melanggar santriwati dapat dilihat dari sebelum melakukan pelanggaran yang terlintas dipikiran santriwati adalah merasa banyak temannya. Alasan berfikir untuk melanggar karena ketidaksengajaan dan santriwati memilih sikap melanggar karena ada dorongan psikis. Cara pengambilan keputusan santriwati pada tahap konvensional, tingkat harapan bersama antar pribadi, hubungan dan persesuaian antar pribadi. Hal tersebut ditunjukkan dengan para santriwati lebih merasa akrab dengan teman sebayannya (seangkatan), keputusan untuk melanggar tidak lepas dari ajakan temannya dan semua itu dilakukan untuk kekompakan bersama. Loyalitas, rasa percaya dan senang diberikan kepada teman seangkatan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/18765/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/5/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/6/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/18765/8/LAMPIRAN.pdf