Efek Antiradang Ekstrak Air Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Tikus Jantan Yang Diinduksi Karagenin

Radang adalah suatu mekanisme proteksi dari dalam tubuh terhadap gangguan luar atau infeksi. Teripang pasir merupakan salah satu hewan laut dengan kandungan senyawa yang diduga memiliki efek antiradang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak air teripang pasir (Holothu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wahyuni , Indra Sri (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18784
042 |a dc 
100 1 0 |a  Wahyuni , Indra Sri   |e author 
245 0 0 |a Efek Antiradang Ekstrak Air Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Tikus Jantan Yang Diinduksi Karagenin  
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/4/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/5/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/8/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/10/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/13/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18784/18/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Radang adalah suatu mekanisme proteksi dari dalam tubuh terhadap gangguan luar atau infeksi. Teripang pasir merupakan salah satu hewan laut dengan kandungan senyawa yang diduga memiliki efek antiradang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak air teripang pasir (Holothuria scabra) pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi karagenin 1% secara subplantar. Metode penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap pola searah. Dua puluh lima ekor tikus jantan galur Wistar dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama adalah kontrol negatif dengan menggunakan aquadest. Kelompok kedua, ketiga, dan keempat diberikan perlakuan ekstrak air teripang pasir yang diujikan yaitu dosis 25, 50, dan 100 mg/kgBB. Kelompok kelima diberikan Na-diklofenak sebagai kontrol positif. Larutan uji dan kontrol positif diberikan secara peroral dengan volume pemberian 2,5 ml/200 gBB 1 jam setelah kaki tikus diradangkan dengan 0,1 mL karagenin 1% secara subplantar. Pengukuran volume kaki tikus dilakukan setiap 0,5 jam selama 5 jam. Dari data volume udem didapatkan nilai AUC (Area Under the Curve) rata-rata volume udem terhadap waktu dan dihitung persen daya antiradang. Data dianalisis dengan one way anova dan dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air teripang pasir dosis 50 dan 100 mg/kgBB memiliki daya antiradang pada tikus jantan galur Wistar berturut-turut sebesar 33,33% dan 22,58% yang tidak berbeda signifikan dengan Na-diklofenak dosis 6,75 mg/kgBB. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18784/ 
787 0 |n K100080155 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18784/  |z Connect to this object online