Kegairahan Menulis Wacana Argumentatif Dengan Analisis Peer-Correction Dan Pemanfaatan Media Internet Pada Siswa Program Akselerasi SMA Negeri 3 Surakarta

Kegairahan mengandung arti keinginan atau hasrat, semangat, kegembiraan, dan keberahian yang keras untuk melakukan sesuatu misalnya bekerja atau belajar. Sebagaimana tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006: 248), kegairahan�n. keinginan (tt. hasrat, semangat, kegembiraan, keberahian) yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sasongko, Bambang Dwi (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_18825
042 |a dc 
100 1 0 |a Sasongko, Bambang Dwi  |e author 
245 0 0 |a Kegairahan Menulis Wacana Argumentatif Dengan Analisis Peer-Correction Dan Pemanfaatan Media Internet Pada Siswa Program Akselerasi SMA Negeri 3 Surakarta 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/4/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/5/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/6/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/8/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/18825/9/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Kegairahan mengandung arti keinginan atau hasrat, semangat, kegembiraan, dan keberahian yang keras untuk melakukan sesuatu misalnya bekerja atau belajar. Sebagaimana tertuang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006: 248), kegairahan�n. keinginan (tt. hasrat, semangat, kegembiraan, keberahian) yang keras. Dalam hal kegairahan siswa belajar, termasuk di antaranya menulis. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bahwa menulis merupakan tingkat keterampilan berbahasa tertinggi dalam pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran menulis dikenal satu kompetensi dasar siswa yakni keterampilan menulis argumentasi. Sejauh ini argumentasi dipandang sebagai wacana paling kompleks dibandingkan dengan wacana yang lain seperti deskripsi, narasi, dan eksposisi. Di dalam wacana argumentasi sering dijumpai pengembangan deskripsi, narasi, dan atau eskposisi sebagai awal dan diakhiri pendapat (argumentasi) penulis. Penelitian ini diharapkan mampu mendeskripsikan bahwa kegairahan siswa dalam menulis akan meningkat ketika diterapkan teknik peer-correction dan pemanfaatan media internet interaktif sebagai alternatif model pembelajaran. Metode penelitian dalam tesis ini adalah menganalis secara kuantiatif tulisan siswa pada media internet (blogspot) dan analisis kualitatif tentang kompleksitas wacana argumentasi siswa. Menulis wacana argumentasi pada umumnya menjadi kesulitan tersendiri bagi siswa. Karena itu, penulis memandang perlu dikembangkannya model dan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa meningkat kemampuannya dalam menulis argumentasi. Pemanfaatan media internet diharapkan akan membangkitkan kegairahan dan minat siswa dalam menulis argumentasi, sedangkan analisis peercorrection diharapkan mampu meningkatkan keterampilan menganalisis dan menulis wacana argumentasi. Hasil penelitian yang ditemukan adalah munculnya suatu pemikiran bahwa internet ternyata mampu meningkatkan kegairahan menulis pada siswa. Siswa yang selama ini berpendapat bahwa tulisannya akan menjadi barang tidak berharga karena tidak pernah dibaca oleh orang lain, akan berubah tingkat kegairahan menulisnya manakala hasil pemikirannya dipampangkan di jurnalisme warga (blogspot) dan akhirnya dibaca oleh orang lain. Selain siswa memiliki kebanggaan memiliki tulisan yang dimuat di media sosial, pada diri siswa akan tumbuh tanggung jawab atas isi tulisan yang dibuatnya. Ini akan memacu gairah siswa untuk menulis, terutama argumentasi. Demikian pun dengan analisis wacana secara peer-correction yang dapat meningkatkan keterampilan siswa menganalisis pekerjaan teman. Pada kegiatan peer-correction ini siswa mendapatkan berbagai persoalan dalam tulisan dan pada gilirannya siswa memperoleh pengalaman empiris serta terhindar dari berbagai kesalahan dalam berwacana. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a LB Theory and practice of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/18825/ 
787 0 |n S200060040 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/18825/  |z Connect to this object online