Pengelolaan Pembelajaran Pengelasan Di Smk Nurussalaf Purworejo
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik guru dalam mengelola ruang pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo; (2) karakteristik guru dalam mengelola materi pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo; (3) karakteristik guru dalam mengelola Interaksi pembela...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) karakteristik guru dalam mengelola ruang pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo; (2) karakteristik guru dalam mengelola materi pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo; (3) karakteristik guru dalam mengelola Interaksi pembelajaran pengelasan di SMK Nurussalaf Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain etnogarfi. Penelitian dilaksanakan di SMK Nurussalaf Purworejo. Nara sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif yang diawali dari (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Keabsahan data meliputi tingkat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tata ruang yang digunakan dalam pembelajaran adalah dalam bentuk klasikal dan berkelompok. Pengelolaan ruang pembelajaran praktik disesuaikan dengan ruang praktik yang ada dengan memperhatikan SOP dan K3LH. Dalam pengelolaan tata uangpembelajaran pengelasan, guru memiliki tugas tambahan sebagai pengelola bengkel atau laboratorium mempunyai tugas dan kewenangan pengaturan dan penanganan manajemen bengkel dan laboratorium, termasuk aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk mengatasi ketersediaan peralatan praktik, guru menggunakan tata ruang pembelajaran secara berkelompok; (2) Materi diberikan dalam bentuk teori atau konseptual dan materi praktikum. Salah satu materi penting yang diberikan dalam pembelajaran pengelasan adalah materi K3 dan LH yaitu materi tentang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup. Materi disampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Materi pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan modul las oxsi dan patri, jobsheet, peralatan las dan solder wall chart; (3) Guru mengelola kegiatan pembelajaran dengan metode yang variatif yang diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara maju lain seperti penerapan lesson study. Dalam kegiatan praktik, siswa berinteraksi dengan anggota dalam satu kelompok, bekerjasama dan saling membantu. Interaksi siswa dan guru dengan sistem belajar bersama tanpa atau tidak ada pola instruksi, tetapi dengan motivasi dan pemberian stimulus sertakesadaran dari masing-masing individu dalam kelompok untuk melakukan kerjasama. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/18914/1/Atribut_Tesis_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/3/BAB_I_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/4/BAB_II_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/8/BAB_III_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/10/BAB_IV_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/13/BAB_V_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/14/BAB_VI_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/18/DAFTAR_PUSTAKA_Budiyono.pdf https://eprints.ums.ac.id/18914/20/Naskah_Publikasi_Budiyono.pdf |