Psychological Well-Being Wanita Yang Menjadi Istri Kedua Dalam Pernikahan Poligami

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam kondisi psychological well-being wanita yang menjadi istri kedua dalam pernikahan poligami. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah tiga orang wanita yang menjadi istri kedua sebagai informan utama, dan enam orang informan pendukung. Pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Martiani, Martiani (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_19188
042 |a dc 
100 1 0 |a Martiani, Martiani  |e author 
245 0 0 |a Psychological Well-Being Wanita Yang Menjadi Istri Kedua Dalam Pernikahan Poligami  
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/1/00.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/2/01.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/3/02.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/4/03.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/5/Bab_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/6/05.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/7/06.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/19188/8/07.pdf 
520 |a Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam kondisi psychological well-being wanita yang menjadi istri kedua dalam pernikahan poligami. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah tiga orang wanita yang menjadi istri kedua sebagai informan utama, dan enam orang informan pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjadi istri kedua memiliki kondisi psychological well-being yang berbeda. Dua informan memiliki kondisi psychological well-being yang cukup baik dan satu informan memiliki kondisi psychological well-being yang kurang baik. Dalam aspek penerimaan diri, satu informan memiliki kualitas baik dan dua informan memiliki kualitas cukup baik. Sedangkan dalam aspek hubungan positif dengan orang lain, aspek otonomi, dan aspek penguasaan lingkungan dan aspek tujuan hidup masing-masing informan memiliki kualitas yang baik, cukup baik dan kurang baik. Hanya satu informan yang memiliki kualitas baik dalam aspek pertumbuhan pribadi. Kondisi psychological well-being yang baik pada istri kedua antara lain disebabkan karena sikap penerimaan diri yang positif dan persepsi yang positif tentang sikap dan keadilan suami. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/19188/ 
787 0 |n F100080147 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/19188/  |z Connect to this object online