Pemanfaatan Susu Kambing (Capra aegagrus) Dan Susu Kedelai(Glycine max) Pada Keju Tradisional Khas Indonesia Berkadar Protein Tinggi

Dadih adalah keju tradisional khas Indonesia, salah satu makanan khas Sumatera Barat, terbuat dari susu kerbau dan difermentasi dalam tabung bambu selama 2 hari. Kelangkaan susu kerbau dapat diganti dengan susu kambing dan susu kedelai, karena komposisi susu kambing dan susu kedelai lebih baik darip...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fidatama, Dewi Safitri (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dadih adalah keju tradisional khas Indonesia, salah satu makanan khas Sumatera Barat, terbuat dari susu kerbau dan difermentasi dalam tabung bambu selama 2 hari. Kelangkaan susu kerbau dapat diganti dengan susu kambing dan susu kedelai, karena komposisi susu kambing dan susu kedelai lebih baik daripada susu sapi dan tidak menyebabkan lactose intolerance. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh macam bahan dasar dari campuran susu kambing dan susu kedelai pada dadih terhadap kadar protein, lemak, asam total, organoleptik, dan daya terima masyarakat. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan kombinasi 5 perlakuan adalah E0 (susu kambing 100%), K0 (susu kedelai 100%), E8K2 (susu kambing 80% dan susu kedelai 20%), E2K8 (susu kambing 20% dan susu kdelai 80%), dan E5K5 (susu kambing 50% dan susu kedelai 50%). Teknik penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui kualitas dadih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam bahan dasar berpengaruh terhadap kadar protein, lemak, dan asam total. Kandungan protein dan lemak tertinggi pada perlakuan E8K2 (susu kambing 80% dan susu kedelai 20%) masing-masing sebesar 18,88 g dan 15,78 % sedangkan kadar protein dan lemak terendah yaitu pada perlakuan K0 (susu kedelai 100%) masing-masing sebesar 10,25 g dan 13,36%. Kadar asam total tertinggi pada dadih pada perlakuan E0 (susu kambing 100%) sebesar 6,32 %, kadar asam total terendah pada perlakuan K0 (susu kedelai 100%) yaitu 1,73 %. Sifat organoleptik pada dadih dari semua perlakuan mempunyai rasa asam, beraroma asam dan tidak bau khas kambing atau langu, dan bertekstur lembut dan kenyal. Hasil uji daya terima masyarakat, rata-rata panelis menyukai puding yang terbuat dari susu kambing dan memberikan penilaian netral pada puding yang menggunakan susu kedelai.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/19799/1/02.Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/2/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/3/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/4/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/6/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/7/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/9/08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/12/09._LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/19799/14/11._Naskah_Publikasi.pdf