Dasar-Dasar Progam Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Solo Square Park Sebagai Upaya Urban Renewal Di Kota Surakarta

Kota Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan ber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Adib, Hanaf Qowiyyul (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_20190
042 |a dc 
100 1 0 |a Adib, Hanaf Qowiyyul  |e author 
245 0 0 |a Dasar-Dasar Progam Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Solo Square Park Sebagai Upaya Urban Renewal Di Kota Surakarta 
260 |c 2012. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/1/Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/3/BAB_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/4/BAB_2.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/6/BAB_3.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/7/BAB_4.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/16/daftar_pustaka.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/18/LAMPIRAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/20190/23/NASKAH_PUBLIKASI.pdf 
520 |a Kota Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Sejumlah areal di perkotaan seperti halnya ruang publik, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini telah tersingkir akibat pembangunan gedung-gedung yang cenderung berpola "kontainer" (container development) yakni bangunan yang secara sekaligus dapat menampung berbagai aktivitas sosial ekonomi, seperti Mall, Perkantoran, Hotel yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat. Hanya orang-orang kelas menengah ke atas saja yang "percaya diri" untuk datang ke tempat-tempat semacam itu. Fenomena perkotaan terus meningkat, memperluas batas-batas wilayah kota atau daerah metropolitan. Dengan demikian, perencanaan kota sedang mengalami krisis, setidaknya konsep perencanaan kota yang muncul dengan gerakan modern dan segudang arsitek. Realitas di kota-kota besar di Indonesia menyajikan sejumlah masalah yang layak untuk diungkap. Ini menyangkup kepada permasalahan kerusakan kota, dan lain-lain. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kota Surakarta merupakan kota yang memiliki perkembangan masyarakat yang baik dalam segi budaya, teknologi maupun peradaban masyarakat itu. Sehingga dibutuhkan suatu ruang publik yang memadai dan sesuai dengan kapasitas masyarakat yang ada. Selain itu ruang publik juga dibutuhkan sebagai sarana interaksi sosial masyarakat. Selain itu, kota Surakarta belum memiliki standart ketetapan pengadaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) 30% sehingga masih membutuhkan pengadaan RTH di dalam wilayah kota Surakarta. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a NA Architecture 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/20190/ 
787 0 |n D300080027 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/20190/  |z Connect to this object online