Penetapan Kadar Flavonoid Dan Fenolik Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dan Uji Sitotoksik Pada Sel Kanker Payudara Mcf-7 Dari Tiga Daerah : Habasyah,India Dan Indonesia

Jinten hitam (Nigella sativa L.), merupakan tanaman obat yang mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang mempunyai aktivitas antioksidan dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid dan fenolik ekstrak air Nigella sativa Habasyah, India dan Indonesia dan aktivitas sit...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sejati, Apriliana Dwi (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Jinten hitam (Nigella sativa L.), merupakan tanaman obat yang mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang mempunyai aktivitas antioksidan dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid dan fenolik ekstrak air Nigella sativa Habasyah, India dan Indonesia dan aktivitas sitotoksik terhadap sel MCF-7. Penetapan kadar flavonoid ekstrak air jinten hitam ditentukan dengan metode Chang. Penetapan kadar fenolik dilakukan dengan metode Folin- Ciocalteu. Uji sitotoksik pada sel MCF-7 dilakukan dengan metode MTT assay. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air jinten hitam Habasyah, India, dan Indonesia mempunyai kadar flavonoid berturut-turut 58,30±1,97 mg/100 gram; 12,90±0,50 mg/100 gram; 3,10±0,15 mg/100 gram. Kadar fenolik hitam 552,10±20,40 mg/100 gram (Habbsyah); 432,50±29,30 mg/100 gram (India); 49,50±2,50 mg/100 gram (Indonesia). Nilai IC50 ekstrak air jinten hitam Habasyah dan India >100 μg/mL. Nilai IC50 ekstrak air jinten hitam Indonesia < 100 μg/mL. Nilai korelasi (R2) kadar flavonoid dan fenolik dengan % sel hidup pada konsentrasi 100 μg/mL dari ekstrak air jinten hitam adalah 0,004; 0,432. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak air jinten hitam Habasyah dan India tidak poten digunakan sebagai agen sitotoksik dan kandungan flavonoid dan fenolik mempengaruhi aktivitas sitotoksik sebesar 0,4% dan 43%.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20207/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/3/Bab_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/5/Bab_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/7/Bab_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/9/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/10/Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20207/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf