Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Pemetaan Zonasi Daerah Rawan Kebakaran Kecamatan Depok, Kabupaten SlemanDengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis

Kota maupun perkembangan dari perkotaan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu baik dari segi fisik maupun non fisik. Perubahan yang terjadi pada wilayah terbangun dipengaruhi adanya tuntutan pemanfaatan lahan yang tinggi untuk kawasan permukiman akan menyebabkan berbagai masalah. Salah satu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pratama, Gani Ahmad (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kota maupun perkembangan dari perkotaan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu baik dari segi fisik maupun non fisik. Perubahan yang terjadi pada wilayah terbangun dipengaruhi adanya tuntutan pemanfaatan lahan yang tinggi untuk kawasan permukiman akan menyebabkan berbagai masalah. Salah satunya adalah masalah kebakaran. Kebakaran dapat memberikan dampak merugikan baik terhadap keselamatan jiwa maupun harta benda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keakuratan citra Quickbird dalam menyadap variabel-variabel yang digunakan untuk melakukan zonasi rawan kebakaran permukiman kota dan menentukan pewilayahan kerentanan kebakaran yang terjadi di daerah penelitian berdasarkan variabelvariabel penilai kerentanan kebakaran. Metode analisis yang digunakan adalah pengharkatan berjenjang tertimbang, yaitu dengan melakukan scoring masingmasing variabel kerentanan kebakaran, kemudian melakukan pembobotan tiaptiap variabel. Variabel yang digunakan meliputi kepadatan bangunan, tata letak bangunan, lebar jalan masuk, lokasi terhadap jalan utama, lokasi terhadap kantor pemadam kebakaran, kualitas bahan bangunan, listrik, aktivitas internal, dan ketersediaan hidran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Citra Quickbird memiliki ketelitian yang tinggi yaitu 93,24 %. Wilayah dengan kelas kerentanan tinggi sebesar 507,28 ha, banyak terdapat di Desa Maguwoharjo. Kelas kerentanan sedang sebesar 1.904,44 ha, banyak terdapat di Desa Catur Tunggal. Wilayah dengan tingkat kerentanan rendah sebesar 819,13 ha, banyak terdapat di Desa Maguwoharjo. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kerentanan kebakaran adalah tata letak bangunan, kepadatan bangunan, dan lebar jalan masuk.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20264/1/halaman_depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20264/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20264/4/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20264/6/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20264/8/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20264/10/JURNAL_PUBLIKASI_E100100086.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20264/18/LAMPIRAN.pdf