Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Untuk Efisiensi Sistem Produksi Studi Kasus: PT. Gemala Kempa Daya
Usaha yang dapat dilakukan suatu perusahaan agar dapat bertahan di tengah persaingan, yaitu dengan cara peningkatan efisiensi salah satunya dengan menekan atau meminimalisasi biaya yang terjadi dalam perusahaan. Biaya yang dimaksud salah satunya adalah biaya yang timbul dari tata letak (Layout). Dal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Usaha yang dapat dilakukan suatu perusahaan agar dapat bertahan di tengah persaingan, yaitu dengan cara peningkatan efisiensi salah satunya dengan menekan atau meminimalisasi biaya yang terjadi dalam perusahaan. Biaya yang dimaksud salah satunya adalah biaya yang timbul dari tata letak (Layout). Dalam perbaikkan tata letak lantai produksi yang perlu diperhatikan adalah aliran material dan keseimbangan lintasan produksi untuk mendapatkan tata letak fasilitas yang efektif dan efisien dalam meminimalisasi biaya yang terjadi dalam perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penataan ulang tata letak fasilitas (Re-Layout) di Line Sub Assy A PT. Gemala Kempa Daya sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan, untuk mengoptimalkan kerja tiap-tiap man power yang berada di lantai produksi, mengoptimalkan aliran material di lantai produksi Line Sub Assy A, memberi gambaran keadaan keseimbangan lintasan agar dapat meningkatkan proses produksi. Metode yang digunakan untuk analisis Re-Layout ini adalah Line Balancing untuk keseimbangan lini produksi, Supply Chain Management untuk mengatasi permasalahan stagnasi material di lantai produksi, serta analisa dengan metode Craft untuk mengetahui adanya pengurangan ongkos material handling setelah adanya perbaikan line balancing,dan supply material. Hasil dari penelitian ini adalah usulan layout yang paling efisien baik dari segi kebutuhan man power, aliran material dan ongkos material handling. Kebutuhan man power dari 12 orang untuk kondisi existing dapat di reduce menjadi 8 orang setelah adanya perbaikan, hasil analisa supply material dari 120 unit (total loading 6 jam 35 menit) menjadi 14 unit (total loading 1 jam) , stagnasi material dari 516 menit menjadi 60,2 menit, area storage dari 11,49 m² menjadi 7,11 m², dan cost inventory level dari 120 menjadi 14. Hasil analisa Craft diperoleh penurunan biaya material handling sebesar 570,5/satuan jarak x Ongkos material handling yang dikeluarkan per satuan jarak. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/20266/1/Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/3/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/5/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/7/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/8/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/9/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/10/daftar_pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/14/Lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/20266/16/Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf |