Konflik Diri Dan Persepsi Homoseksual (Lesbian) Terhadap Nilai-Nilai Spiritual

Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta ini bertujuan untuk mengetahui konflik apa yang dialami oleh homoseksual (lesbian) serta persepsinya terhadap nilai-nilai spiritual. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti homoseksual (lesbian) dikarenakan dua alasan yakni satu keberadaan homoseksual masih di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kusuma , Pinasti Almi (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian yang dilakukan di Yogyakarta ini bertujuan untuk mengetahui konflik apa yang dialami oleh homoseksual (lesbian) serta persepsinya terhadap nilai-nilai spiritual. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti homoseksual (lesbian) dikarenakan dua alasan yakni satu keberadaan homoseksual masih dianggap sebagai komunitas atau kaum marginal yang mendapat pelabelan negatif dari masyarakat, kedua homoseksual dianggap oleh masyakarat Indonesia memiliki orientasi seksual yang berbeda ditinjau dari aspek sosial,agama,budaya dan psikologis. Metode kualitatif dipilih oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian ini. Informan penelitian dipilih menggunakan purposive sampling (snowball technique), dimana pengumpulan datanya menggunakan interview,observasi, dan diary record. Hasil penelitian menunjukkan bahwa homoseksual (lesbian) mengalami konflik ketika memutuskan untuk menjadi lesbian dan setelah menjadi lesbian (coming out) baik konflik internal maupun konflik eksternal. Konflik internal berupa pergulatan pribadi seputar perasaan akan identitas diri dan seksual, sedangkan konflik eksternal berupa masalah yang timbul didalam lingkungan keluarga dan sosial. Homoseksual (lesbian) mempersepsikan bahwa beribadah dan orientasi seksual adalah dua hal yang berbeda sehingga keberadaan orientasi seksualnya tidak menghalangi mereka untuk beribadah. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat membedakan orientasi seksual dan orientasi keagamaan orang-orang homoseksual sehingga dapat memberikan kebebasan agar tetap menjalankan ibadah sebagai bentuk dari kebebasan individu.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20292/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/3/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/9/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/11/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/16/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/23/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20292/25/NASPUB.pdf