Penentuan Jalur Wisata Berdasarkan Potensi Obyek Di Kabupaten Kulonprogo Melalui Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Tahun 2010

Pariwisata merupakan sektor andalan yang dapat digunakan untuk menambah devisa negara. Kabupaten Kulonprogo merupakan wilayah yang berusaha mengembangkan sektor pariwisatanya, namun kendala yang dihadapi yaitu adanya potensi pariwisata yang belum banyak digali untuk mendatangkan wisatawan berkunjung...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Oktanti, Mustafia (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pariwisata merupakan sektor andalan yang dapat digunakan untuk menambah devisa negara. Kabupaten Kulonprogo merupakan wilayah yang berusaha mengembangkan sektor pariwisatanya, namun kendala yang dihadapi yaitu adanya potensi pariwisata yang belum banyak digali untuk mendatangkan wisatawan berkunjung ke obyek wisata di daerah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi obyek wisata di Kabupaten Kulonprogo dan membuat pilihan alternatif jalur wisata berdasarkan potensi obyek wisata sebagai suatu media informasi bagi para wisatawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari interpretasi Citra Landsat 7 ETM+ dan kegiatan lapangan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yang berupa peta, dan data statistik. Metode analisis data untuk mengetahui klas potensi obyek wisata menggunakan sistem skoring berjenjang tertimbang dari parameter fisik dan parameter non fisik. Klas potensi obyek, jarak antar obyek wisata dan jenis obyek wisata dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan jalur wisata. Usulan jalur wisata dibuat dengan menggunakan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis yaitu dengan Network Analyst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyek wisata yang termasuk dalam klas potensi tinggi terdiri atas tiga lokasi obyek, yaitu obyek wisata Pantai Congot, Pantai Glagah dan Pantai Trisik. Obyek wisata yang masuk dalam potensi sedang adalah obyek wisata Wahana Pelangi, Waduk Sermo, Goa Kiskendo, Makam Girigondo, Pantai Bugel, Gunung Lanang, Obyek Konservasi Alam Yogyakarta, Pemandian Clereng, dan Puncak Suroloyo. Obyek Wisata yang termasuk dalam klas potensi rendah adalah Makam Nyi Ageng Serang dan Makam Giripeni. Hasil pembuatan jalur wisata berdasarkan klas potensi obyek dibedakan menjadi tiga jalur, yaitu jalur wisata I terdiri atas obyek wisata Pantai Glagah, Pantai Congot, Gunung Lanang, Wahana Pelangi, Makam Girigondo dan Waduk Sermo. Jalur wisata II terdiri atas Pantai Trisik, Pantai Bugel, Makam Pahlawan Giripeni, Obyek Konservasi Alam Yogyakarta, Pemandian Clereng. Jalur wisata III terdiri atas Goa Kiskendo, Makam Nyi Ageng Serang, Sendangsono, dan Puncak Suroloyo. Jalur wisata yang memiliki rute paling panjang adalah jalur wisata II yaitu 28,4 km, sedangkan jalur wisata yang paling pendek adalah jalur wisata I yang berjarak 19,2 km.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20300/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/8/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/10/Lampiran.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20300/12/Naskah_Publikasi.pdf