Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren
Kehidupan di pondok pesantren yang sangat berbeda dengan kehidupan anak sebelumnya membuat santri harus melakukan penyesuaian diri agar dapat bertahan hingga menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren tersebut. Santri yang gagal menyesuaikan diri dalam kehidupan pondok dapat mengalami berbagai...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kehidupan di pondok pesantren yang sangat berbeda dengan kehidupan anak sebelumnya membuat santri harus melakukan penyesuaian diri agar dapat bertahan hingga menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren tersebut. Santri yang gagal menyesuaikan diri dalam kehidupan pondok dapat mengalami berbagai persoalan, diantaranya yaitu keluar pada saat awal studi, di tengah-tengah maupun di akhir masa studinya. Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi penyesuaian diri, salah satunya yaitu kemandirian. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : 1) Hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian diri pada siswa pondok pesantren; 2) Sumbangan atau peranan kemandirian terhadap penyesuaian diri pada siswa pondok pesantren; 3) Tingkat kemandirian dan penyesuaian diri pada siswa pondok pesantren. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan positif antara kemandirian dengan penyesuaian diri. Populasi penelitian yaitu siswa-siswi MTs, Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo yang terdiri dari 8 kelas. Melalui teknik cluster random sampling undian terpilih 4 sampel untuk penelitian, yaitu kelas VII.A (24 siswa), VII.B (23 siswa), VII.E (25 siswa) dan kelas VII.H (22 siswa). Total subjek penelitian sebanyak 93 siswa. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai r = 0,648, p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian diri. Sumbangan kemandirian terhadap penyesuaian diri sebesar sebesar 41,9%. Kemandirian pada subjek penelitian tergolong tinggi ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 82,108 dan rerata hipotetik (RH) = 70. Penyesuaian diri pada subjek penelitian tergolong tinggi, ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 107,376 dan rerata hipotetik (RH) = 95. Adapun kesimpulan penelitian bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian diri. Ssemakin tinggi kemandirian maka semakin tinggi pula penyesuaian diri, dengan demikian variabel kemandirian dapat dijadikan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan variabel penyesuaian diri. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/20304/1/cover_sampai_abstrak.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/2/bab_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/3/bab_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/4/bab_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/5/bab_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/7/bab_5.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/10/dafpust.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/11/lampiran.pdf https://eprints.ums.ac.id/20304/12/naskah_publikasi_ar.pdf |