Hubungan Antara Iklim Organisasi DenganMoral Kerja Karyawan
Moral kerja memiliki peran yang penting bagi kemajuan dan produktivitas kerja perusahaan dan karyawan. Karyawan yang memiliki moral kerja tinggi akan menunjukkan semangat dan kedisiplinan kerja yang tinggi, begitu sebaliknya moral kerja yang rendah dapat menyebabkan semangat, kedisiplinan dan kualit...
Enregistré dans:
Auteur principal: | |
---|---|
Format: | Livre |
Publié: |
2012.
|
Sujets: | |
Accès en ligne: | Connect to this object online |
Tags: |
Ajouter un tag
Pas de tags, Soyez le premier à ajouter un tag!
|
Résumé: | Moral kerja memiliki peran yang penting bagi kemajuan dan produktivitas kerja perusahaan dan karyawan. Karyawan yang memiliki moral kerja tinggi akan menunjukkan semangat dan kedisiplinan kerja yang tinggi, begitu sebaliknya moral kerja yang rendah dapat menyebabkan semangat, kedisiplinan dan kualitas kerja yang rendah. Pada dasarnya suatu organisasi merupakan totalitas berbagai unsur, sehingga untuk mencapai tujuan organisasi sangat tergantung pada berbagai unsur yang berinteraksi. Salah satu faktor yang diasumsikan berpengaruh terhadap moral kerja yaitu iklim organisasi. Setiap organisasi memiliki iklim kerja yang berbeda-beda, maka hasil perilaku individu yang berada didalamnya akan terbentuk secara berbedabeda pula. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan iklim organisasi dengan moral kerja pada karyawan. Adapun hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara iklim organisasi dengan moral kerja karyawan. Subjek penelitian karyawan PO. Sari Giri Pracimantoro Wonogiri yang berprofesi sopir berjumlah 37 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan studi populasi. Metode pengumpulan data menggunakan skala iklim organsisasi dan skala moral kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi r = sebesar 0,316; p = 0,054 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukan ada hubungan positif tetapi tidak signifikan. Artinya ada hubungan atau pengaruh iklim organisasi terhadap moral kerja tetapi lemah. Sumbangan efektif iklim organisasi terhadap moral kerja sebesar 10%, ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,100. Berdasarkan hasil analisis variabel iklim organisasi mempunyai rerata empirik = 88,838 dan rerata hipotetik = 82,5 yang berarti iklim organisasi pada subjek penelitian tergolong sedang. Variabel moral kerja diketahui rerata empirik = 94,865 dan rerata hipotetik = 97,5 yang berarti moral kerja pada subjek penelitian tergolong sedang. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan positif tetapi tidak signifikan. Artinya ada pengaruh iklim organisasi terhadap moral kerja tetapi hubungannya lemah. Bagi peneliti lain yang tertarik meneliti dengan tema yang sama diharapkan menggunakan variabel selain variabel iklim organisasi. |
---|---|
Description: | https://eprints.ums.ac.id/20322/1/cover_s.d._abstrak.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/2/bab_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/3/bab_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/5/bab_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/7/bab_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/8/bab_5.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/10/daftar_pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/12/naskah_publikasi.pdf https://eprints.ums.ac.id/20322/13/lampiran.pdf |