Konversi Agama Menjadi Mualaf Pada Orang Yang Menikah

ABSTRAK. Konversi agama tentu tidak mudah bagi seseorang terutama bagi mereka yang tinggal dengan masyarakat bersosial tinggi dan membutuhkan proses pertimbangan yang amat mendalam. Namun fenomena yang menarik adalah seseorang rela meninggalkan keyakinannya pada agama sebelumnya dan memutuskan untuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Al-Amudi, Muhammad (Author)
Format: Book
Published: 2012.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ABSTRAK. Konversi agama tentu tidak mudah bagi seseorang terutama bagi mereka yang tinggal dengan masyarakat bersosial tinggi dan membutuhkan proses pertimbangan yang amat mendalam. Namun fenomena yang menarik adalah seseorang rela meninggalkan keyakinannya pada agama sebelumnya dan memutuskan untuk berpindah keyakinan ke agama islam yang sama dengan pasangannya untuk menikah, sehingga tidak dapat bersungguh sungguh dalam menerapkan nilai-nilai serta mendalami ajaran agama islam didalam rumah tangga mereka. Namun tidak semuanya mengalami peristiwa tersebut, adapun seorang mualaf termotivasi untuk memahami serta mengenal agama pasangannya lebih dalam sehingga terdorong untuk mempelajari agama tersebut.. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui perihal yang menjadi pertimbangan subyek ketika memutuskan pindah agama baru demi menikah dari pada mempertahankan agama sebelumnya serta bagaimana kondisi psikologis dan hubungannya dengan masyarakat sekitar paska konversi agama. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang, 2 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang berjenis kelamin perempuan yaitu mualaf karena menikah. Penelitian ini menunjukan bahwa beberapa mualaf melakukan konversi agama semata-mata karena pernikahan bukan ketertarikan terhadap agama baru, selain itu mereka memilih untuk tidak mempertahakan kepercayaan pada agama sebelumnya karena adanya kekosongan rohani serta latar belakang keluarga yang terdiri lebih dari satu keyakinan agama. Sehingga sebagian besar tidak mengalami konflik yang cukup besar justru mendapat dukungan dari pihak keluarga serta lingkungan. Paska konversi para mualaf mulai mempelajari dan menjalankan ajaran agama islam melalui bimbingan dan motivasi dari pasangan mereka, walaupun sifatnya kurang mendalam karena keterbatasan ilmu yang dimiliki pasangannya tersebut. Disisi lain mualaf beserta pasangannya cenderung masih menutup diri pada masyarakat sekitar terutama kepada para tokoh agama sehingga menghambat mereka untuk mendalami dan menerapkan nilainilai ajaran agama yang baru.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/20335/1/COVER.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/9/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/10/DAFTAR_PUSTAKA%5B1%5D.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/13/LAMPIRAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/20335/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf